Selasa, 12 Juli 2011

Sinopsis Dream High episode 1


Judul : 드림하이 / Dream High
Genre: Sekolah, romantis
Episodes: 16
Tayang di : KBS2
Masa Tayang: 3 Januari – 22 Februari 2011
Waktu tayang: Senin-Selasa 21:55

Cast


Tahun 2018
Berita di TV Korea mengabarkan mengenai Grammy Award yang sedang di adakan di Amerika
dan salah satu dari Penyanyi Korea yaitu ‘K’ mendapatkan Album Of The Year dan lebih dari 50
juta orang memilihnya sebagai yang terbaik.
Seorang reporter TV membuat sebuah wawancara dengan Produsur Music Terkenal yaitu Jung Ha Myung yang merupakan produser dan juga pemilik Sekolah Seni Kirin.
Ada foto dari para personil K yang masih menggunakan seragam dan reporter itu bertanya
pada Ha Myung, “Apakah ini foto para personik K saat masih sekolah?” Ha Myung melihat foto
itu dan tersenyum, “Ya. Foto ini di ambil saat mereka masih bersekolah. Mungkin sudah sekitar
8 tahun lalu.” Reporter itu kembali bertanya, “Saat kau menemukan K, Apakah kau pernah
berfikir bahwa mereka akan memenangkan Grammy Award dan menjadi bintang besar di
seluruh dunia?” Ha Myung menjawab, “Ya. Tapi aku bukanlah yang membuat K.” Reporter
berkata, “Ah, kau terlalu rendah hati. Ah, K mengatakan di salah satu wawancara bahwa mereka
mendapatkan banyak bantuan dari para guru.”

Ha Myung berkata, “Break Shot. Apakah kau tau itu?” Reporter menjawab, “Itu awal
melakukan tendangan Kick Off.” Ha Myung menjelaskan, “Ya. Itu adalah perangkat untuk
memulai sebuah permainan. Walaupun ini di mulai dengan sebuah tugas yang mudah. Walaupun
dengan dinamin dan taktik yang sama, bola bisa bergerak ke tempat yang berbeda. Kemana
bola akan pergi, itu sulit di tebak. Karena moment Break Shot itu telah selesai dan itu artinya
aku selesai mengerjakan tugas.Semua yang terjadi sekarang adalah kehendak mereka.”


Di sebuah tempat pertunjukan, diadakan sebuah konser kecil dan salah satu penyanyi
pengiringnya adalah Go Hye Mi (Suzy Miss A). Konser itu telah selesai dan beberapa orang
membicarakan mengenai Hye Mi, “Wow dia sangat hebat. Bahkan dia lulus audisi Julliard. Dia
cantik, memiliki keluarga yang latar belakangnya baik, dan juga memiliki potensi. Apa yang dia
tidak miliki?” Orang-orang yang membicarakan Hye Mi itu melihat ada seorang Pelajar yang
sedang melihat hasil foto dan mereka bertanya, “Huh siapa itu? Dia selalu mengambil foto saat di
dalam ruangan. Aish dia pasti pengikutnya Hye Mi. Setiap saat dia selalu berada di dekat Hye
Mi, seperti bayangannya Hye Mi. Lihatlah, bahkan dia mengikuti semua gaya Hye Mi mulai dari
kepala hingga kaki. Siapa namanya? Ah aku tidak tau.”

Hye Mi mendengar pembicaraan itu dan dia langsung menghampiri perempuan yang
membicarakan dirinya, “Namanya Yoon Baek Hae(Eun Jung T-ara). Nama Dia bukanlah
pengikut Hye Mi, tapi Yoon Baek Hae!” Baek Hae tentu merasa senang di perlakukan seperti itu
oleh Hye Mi. Hye Mi mendekati perempuan yang menggosip itu dan berkata dengan nada
dingin, “Bukankah aku sudah memberikan peringatan sebelumnya padamu? Kau sebaiknya
lepaskan ikatan rambutmu itu! Itu terlihat sangat kuno!” Perempuan itu melepaskan ikatan
rambutnya dan terlihat bahwa dia sangat kesal pada Hye Mi. Hye Mi melirik ke arah Baek Hae
dan berkata, “Baek Hae ayo pergi.” Hye Mi berjalan di depan dan Baek Hae mengikutinya dari
belakang. Perempuan itu menjerit kesal dan salah satu temannya berkomentar, “Satu hal yang
tidak di miliki oleh Hye Mi… Tata Krama.”


Baek Hae berjalan di sisi Hye Mi dan berkata, “Aku pikir di panggil Pengikut Hye Mi bukanlah
hal yang buruk. Aku cukup menyukainya.” Hye Mi menatap Baek Hae dan berkata, “Aku tidak
menyukainya.” Hye Mi berjalan kembali di depan dan Baek Hae berkata, “Benarkah? Kalau
begitu aku juga tidak menyukainya.”

Baek Hae mengikuti semua yang di pakai oleh Hye Mi, mulai dari kaus kaki, tas, gantungan
boneka yang ada di tas, coat, hingga gaya rambut pun Baek Hae mengikuti Hye Mi. Baek Hae
sejak di dalam konser itu selalu memotret Hye Mi dengan kamera polaroid dan kini Hye Mi
sedang melihat hasil foto Baek Hae. Hye Mi melihat satu persatu fotonya dan berkomentar,
“Hmm pose ini tidak bagus. Ini tidak memotretku secara keseluruhan. Ah aku suka yang
ini.”Baek Hae tersenyum senang karena Hye Mi menyukai salah saut foto yang telah dia ambil.
Hye Mi mengeluarkan dompetnya dan memasukan foto itu kedalam dompetnya.


Hye Mi dan Baek Hae berjalan bersama-sama dan karena ada mobil artis maka para penggemar
artis itu terus megejar mobil artis itu hingga para penggemar menabrak Hye Mi dan Baek Hae.
Mereka berdua mencoba keluar dari kerumunan penggemar itu dan tanpa di sadari Dompet dan
boneka milik Hye Mi terjatuh.


Dompet milik Hye Mi itu di temukan oleh Jo In Sung. In Sung membuka dompet Hye Mi dan
melihat uang yang ada di dalamnya hanya 300 won saja, “Apa? Hanya 300 Won? Aku pikir akan
lebih.” Jin Gu(TaecYeon) datang dan memarahi In Sung sambil memelintir kedua tangan In
Sung, “Hey Jo In Sung, kau ini tetap tidak berubah ya.” In Sung merasa kesakitan dan
mengomel pada Jin Gu, “Ya temanku… temanku… ini terasa sakit. Aku tidak mencurinya. Aku
menemukannya di jalah. Sungguh aku hanya menemukannya.” Jin Gu bertanya, “Benarkah?”
Jin Gu pun melepaskan tangan In Sung.

In Sung melihat isi dompet itu dan melihat ada kartu identitas di dalam dompet, “Oh Go Hye Mi.
Bukankah dia seorang penyanyi?” Jin Gu mengambil dompet itu dan melihat identitas Hye Mi.
Sementara itu In Sung diam-diam mengambil foto polaroid yang ada di dalam dompet Hye Mi
itu.


Hye Mi dan Baek Hae berjalan bersama namun tiba-tiba saja Hye Mi berhenti berjalan dan
mengumpat, ” Ah… Bertebaran… Huh selalu saja melihat lubang kakus itu.” Baek Hae
kebingungan dan bertanya, “Lubang kakus… hmm bertebaran?” Hye Mi menunjuk sekolah
Kirin dengan kepalanya dan berkata, “Murid-murid yang menyedihkan dari sekolah yang
menyedihkan itu.” Baek Hae menatap sekolah yang ditunjuk itu dan dia berkata, “Hey!
Bagaimana mungkin Kirin Art High School di sebut sekolah yang menyedihkan? Nilai mereka
adalah yang tertinggi untuk Test Gao Li. Bahkan banyak artis terkenal dan penyanyi yang
merupakan lulusan sekolah Kirin itu.” Hye Mi menatap Baek Hae kesal dan akhirnya Baek Hae
berkata, “Ya Semua orang itu tidak penting.” Hye Mi berkata, “Huh pengganggu yang berbau
busuk mereka itu! Aku pergi duluan…” Hye Mi berjalan pergi dan Baek Hae mengikutinya dari
belakang, “Hey tunggu!!”


Jin Gu melihat Hye Mi yang berjalan pergi dan dia pun bilang pada In Sung bahwa dia akan
segera mengembalikan dompet itu pada Hye Mi. Jin Gu terus mengikuti Hye Mi hingga ke
stasiun. Di depan pintu masuk stasiun, Hye Mi tiba-tiba memakai masker dan juga memakai
topi, Lalu dia melompat melewati pintu stasiun. Jin Gu yang melihat itu hanya bisa berkomentar
pelan, “Apa-apaan itu?” (Hye Mi masuk stasiunnya gak bayar.)


Di Bandara, Ha Myung berjalan keluar dari Bandara dan dia me;ihat ada banyak wartawan yang
berukumpul dan sedang mewawancarai Kim Hyun Joong(Cameo.) Melihat hal itu Ha Myung pun
tersenyum. Hyun Joong menjawab pertanyaan dari para wartawan dan dia berhenti berbicara
saat melihat Ha Myung. Hyun Joong pun cepat menghampiri Ha Myung dan menyapanya, “Oh
Director. Bagaimana kau datang kemari? Ah aku dengar kau ada di China.” Ha Myung
tersenyum dan menjawab, “Aku ada di penerbangan yang sama denganmu. Tapi kau tidak
menyadarinya.” Hyun Joong berkata, “Oh benarkah? Harusnya kau mengatakannya lebih awal.”


Berita mengenai pertemuan Kim Hyun Joong dan Ha Myung pun di beritakan oleh Televisi.
Berita itu mengatakan, “Alumni Kirin Art School High School yang sangat terkenal yaitu Kim
Hyun Joong menghampiri Director Ha Myung di Bandara. Dan Director Ha Myung ini…” Berita
yang di bacakan oleh reporter pun terputus karena TV dimatikan oleh Si Bum Soo(Wakil Kepala
Sekolah Kirin.) Bum Soo berkomentar, “Huh apa yang seharusnya datang akhirnya benar-benar
datang.”


Hye Mi bekerja paruh waktu dengan menyelipkan selembaran di kaca mobil-mobil yang
terparkir dan tentu saja Hye Mi tidak ingin hal ini di ketahui sehingga dia sengaja memakai topi.
Ada seorang pria bernama Ma Doo Sik yang mengambil selembaran di mobil yang terparkir dan
dia berkomentar, “Menyelipkan selembaran di kaca mobil untuk membantu membayar hutang.
Wow ini sangat menarik.” Hye Mi tentu kaget mendengar hal itu karena Doo Sik adalah seorang
renternir yang terus menagih hutang Ayahnya Hye Mi. Doo Sik berkata, “Di bisnis kami ada
sebuah sistem yang sangat penting. Ayahmu tidak membayar uang yang dia pinjam dari kami
dan karena kau adalah anaknya maka kau harus membayar uang itu atau menggunakan
tubuhmu untuk membayarnya.”

Hye Mi ketakutan dan dia melemparkan selembaran yang dia bagikan itu ke wajah Doo Sik. Doo
Sik berkata, “Hmm bukan seperti itu caranya. Kau adalah putrinya jadi kau harus
mengembalikan uang!” Hye Mi tentu menolak hal ini, “Tidak mau! Tidak akan mau!” Doo Sik
berkata dengan kesal, “Apa kau memilih untuk membayarnya atau aku harus memaksanya?”
Hye Mi menjawab sambil berteriak , “Tidak mau!” Hye Mi menendang sebuah tong besar dan
itu membuat sepatunya terlepas. Doo Sik benar-benar sudah kesal dengan kelakuan Hye Mi,
“Apakah kau mencoba bermain-main denganku?”

Hye Mi berusaha berlari le lantai bawah tempat parkir mobil namun ternyata sudah ada orang
suruhan Doo Sik yang mengejarnya. Hye Mi menghindar dan berjalan ke lantai atas tempat
parkir mobil dan lagi-lagi sudah banyak orang suruhan Doo Sik yang mengepung Hye Mi. Hye
Mi berjalan menjauh dan dia menyadari bahwa tidak ada jalan untuk kabur. Doo Sik mendekati
Hye Mi dan berkata, “Tidak ada lagi jalan untuk kabur.”


Doo Sik berjalan mendekati Hye Mi dan tiba-tiba Jin Gu datang dengan menendang salah satu
dari orang suruhannya Doo Sik. Hye Mi dan Doo Sik tentu kaget melihat kehadirannya Jin Gu.
Jin Gu berhail mengambil dompet Doo Sik dan dia pun mengembalikan dompet Hye Mi. Jin Gu
menatap Doo Sik dan berkata, “Bagaimana jika kau mencari kekacauan denganku?” Hye Mi
memanfaatkan kesempatan ini untuk kabur dari Doo Sik.

Doo Sik kesal dengan ulah Jin Gu dan dia bertanya, “Apa yang sedang kau lakukan hah?” Jin Gu
memasang earsphonenya dan menjawab, “Mencari masalah denganmu.” Jin Gu berlari dan
orang-orang suruhan Doo Sik pun langsung mengejarnya. (Wow TaecYeon bener-bener
keren!!!!!!) Sementara itu Hye Mi mengecheck isi dompetnya dan kaget saat mendapati foto di
dalam dompetnya ada yang hilang. Hye Mi berusaha mencari ke tempat-tempat namun dia
tidak menemukannya sama sekali.


Jin Gu berhasil tidak di tangkap oleh Doo Sik dan orang-orang suruhannya Doo Sik. Namun
sebelum Jin Gu sempat masuk kedalam kereta, Doo Sik menarik kerah baju Jin Suk dan siap
memukul Jin Gu, Hye Mi yang sudah berada di dalam kereta pun melepaskan sepatunya dan
melemparkannya ke wajah Doo Sik. Sepatu Hye Mi mengenai wajah Doo Sik dan dengan begitu
Jin Gu berhasil lepas dari Doo Sik dan masuk kedalam kereta tepat sebelum pintu tertutup.


Karena Jin Gu masuk kedalam kereta dengan terburu-buru maka dia pun menabrak Hye Mi.
Hye Mi sempat akan jatuh namun Jin Gu cepat-cepat menahannya. Hye Mi kesal dan langsung
melepaskan Jin Gu. Jin Gu tersenyum dan berkata, “Kita bertemu kembali. Apa kau tidak ingat
aku? Waktu itu… Yogurt…” Hye Mi menatap Jin Gu dengan kesal dan berkata, “Kembalikan!”
Jin Gu kebingungan dan bertanya, “Apa?” Hye Mi menjawab, “Fotoku. Foto yang ada di dalam
dompetku, kembalikan itu padaku.” Jin Gu berkata, “Bukankah seharusnya kau mengucapkan
terima kasih terlebih dahulu dari pada memintaku memberikan sesuatu?”


Hye Mi berkata, “Jika kau mengatakan mengenai apa yang terjadi sebelumnya maka aku juga
tadi menyelematkanmu, kita impas. Sekarang kembalikan fotoku.” Jin Gu benar-benar kesal
dan berbalik dari hadapan Hye Mi, “Lupakan itu. Cukup sampai disini.” Saat Jin Gu berbalik
menjauh dari Hye Mi, tiba-tiba Hye Mi berkata, “Sinting!” Orang-orang di dalam kereta tentu
mendengar kata-kata itu dan langsung menatap Jin Gu. Jin Gu kesal dan menghampiri Hye Mi
kembali, “Apa yang kau katakan?” Hye Mi menjawab, “Foto itu bukanlah untuk di lihat oleh
orang sinting sepertimu.” Jin Gu bertanya, “Apa kau pikir aku ingin melihatnya?” Hye Mi
menjawab, “Ya. Kau adalah laki-laki jadi tentu kau ingin melihat fotoku! Aku pikir fotoku sangat
baik.” Jin Gu tersenyum kecil dan berkata, “Kau terlihat seperti orang normal namun sifatmu
sungguh seperti Anak yang nakal!”

Jin Gu berjalan keluar dari kereta dan Hye Mi segera mengejarnya sambil berteriak, “Ya! Ya!
Kemana kau akan pergi orang sinting??! Cepat kembalikan fotoku!” Jin Gu memasang
earsphonenya dan tidak mendengarkan ocehan Hye Mi yang terus berteriak.


Ha Myung datang ke Sekolah Kirin dan tentu saja hal itu jadi pembicaraan saat seorang siswa
memotret Ha Myung dan mengumumkannya di Internet, ”Berita besar!! Director Jung Ha
Myung akhirnya datang di Sekolah Kirin!” Para Siswa pun mulai saling berkomentar, “Benarkah
aku melihat hantu itu? Ah ya nama panggilannya adalah hantu? Ya dia adalah hantu yang dapat
membuat orang-orang terkenal dan sangat populer. Ya dia adalah Hantu Jang Ha Hyung!!”


Ha Myung datang ke ruangan guru dan para guru segera menyambutnya. Bum Soo juga sebagai
wakil kepala sekolah pun turut menyambut HaMyung, “Oh Director, sudah lama sekali. Sudah 3
tahun tidak bertemu.” Ha Myung tersenyum dan bertanya, “Apakah sudah begitu lama?” Bum
Soo tersenyum dan berkata, “Ah Bagaimana Kampus Di China?” Ha Myung menjawab, “Ah itu
lebih complicated dari yang aku bayangkan. ” Bum Soo berkomentar, “Oh jika seperti itu maka
kau seharusnya kembali lebih cepat.” Ha Myung berkata, “Ya aku rasa aku harus kembali.” Bum
Soo melepas jabat tangan Ha Myung dan berkata, “Ah bukan seperti itu maksudku. Sebaiknya
kita masuk kedalam saja . Untuk menyambut kedatanganmu kembali ke Sekolah Kirin maka
kami sudah menyiapkan Welcoming Party. Ayo masuk.” Ha Myung berkomentar, “Tidak perlu.
Aku ingin melihat para murid terlebih dahulu.” Ha Myung berjalan pergi dan para guru yang lain
langsung menatapnya.


Ha Myung berjalan melihat para murid dan Bum Soo serta para guru lainnya menemani. Bum
Soo berkata, “Lebih dari 40 murid sudah memiliki kontrak dengan perusahaan-perusahaan
besar. Tidak hanya itu saja, sekolah kita ini memiliki hubungan yang baik dengan perusahaan
terkenal di Amerika dan di Jepang untuk menjadikan murid kita seorang bintang. Edukasi
sistem kita ini sudah di akui.” Ha Myung berhenti berjalan dan melihat ada 3 orang murid
laki-laki yang sedang melakukan dance. Bum Soo pun berkata, “Ah mereka sudah dilatih dan
mereka akan melakukan debut mereka dalam waktu 3 minggu.”

Ha Myung mendekati salah satu murid laki-laki yang ngedance itu dan berkata, “Bisakah kau
lepaskan pelindung tanganmu itu?” Murid itu terlihat ketakutan dan gelagapan. Ha Myung
melepaskan pelindung di tangan murid laki-laki itu dan terlihat ada luka bekas jahitan di
tangannya. Bum Soo berkata, “Ah itu bukan luka yang serius.” Ha Myung menatap Bum Soo dan
berkata, “Latihan di hentikan!” Bum Soo dan para guru tentu kaget mendengarnya. Bum Soo
mendekati Ha Myung kembali dan berkata, “Tapi mereka akan melakukan debut dalam 3
minggu ini.” Ha Myung tidak mendengarkan Bum Soo dan berkata, “Setelah di periksa oleh
rumah sakit maka simpan hasil pemeriksaannya di ruanganku.” Bum Soo berkata, “Aku tau jika
kau khawatir dengan keadaan murid itu namun kami sudah menyusun jadwal pertunjukan
mereka di Korea ini…”


Ha Myung berhenti berjalan dan melihat ada kelas dalam keadaan kosong dan berdebu. Ha
Myung berkata, “Bagaimana bisa ada kelas yang kosong begini selama aku tidak ada disini?”
Bum Soo menjawab, “Selama berbulan-bulan, Murid yang tidak memiliki standar maka akan di
tempatkan disini untuk mencoba menjadi penyanyi, namun kita tidak bisa memaksakan mereka
karena mereka tidak bisa menjadi penyanyi.” Ha Myung bertanya, “Tapi mengapa tidak ada
satu pun murid di dalamnya?” Bum Soo menjawab, “Ah murid yang ada di kelas ini memilih
untuk keluar sekolah.Tidak peduli seberapa bagus sekolah kita, tapi tentu ada batasan dengan
apa yang Sekolah seni ini ajarkan.”

Ha Myung berkata, “Kalau begitu siapkan audisi.” Bum Soo kebingungan, “Audisi? Mengapa kau
meminta di adakan audisi secara tiba-tiba? Ah apakah aku harus secara pribadi yang
memilihnya?” Ha Myung bertanya, “Apa aku tidak bisa yang memilihnya?” Bum Soo lagi-lagi
kebingungan, “Ah bisa-bisa.” Ha Myung segera berjalan pergi dan Bum Soo mengikutinya dari
belakang.

Guru Seung Hee dan Guru Min Chul mendengar mengenai audisi ini dan mereka saling
bertanya. Guru Seung Hee bertanya, “Director Ha Myung sendiri yang akan memilih untuk
audisi ini, Kenapa dia secara tiba-tiba mengatakan ini?” Guru Min Chul ikut bertanya, “Ah
apakah karena dia tidak mempecayai Wakil Bum Soo? BINGO! Aku sungguh penasaran dengan
siapa yang nanti akhirnya akan di pilih oleh Director Ha Myung.”


Jin Gu memiliki pekerjaan sambilan mencuci mobil-mobil di bengkel. Hye Mi yang sedari tadi
mengikuti Jin Gu pun diam-diam msuk kedalam mobil yang sedang di cuci oleh Jin Gu dan dia
mengunci mobil itu lalu menyetel music dengan suara kencang. Jin Gu meminta Hye Mi segera
keluar dari mobil itu namun Hye Mi tidak mau dan terus diam di dalam mobil.


Selesai bekerja, Jin Gu berjalan pulang dan lagi-lagi Hye Mi mengikutinya sambil terus
mengomel meminta Jin Gu mengembalikan fotonya. Jin Gu ternyata pulang ke sebuah tempat
dimana teman-teman Jin Kuk sedang ngedance. In Sung yang selesai ngedance pun
menghampiri Jin Kuk dan bertanya, “Oh Jin Gu, kau sudah pulang?” Jin Gu menyalakan lampu
di ruangan itu sehingga In Sung dapat melihat Hye Mi yang datang bersamanya. In Sung
tersenyum melihat Hye Mi dan langsung menggpda Jin Gu, “Oh akhirnya kau mendapatkannya
hah?” Jin Gu menjawab, “Bukan seperti itu. Kembalikan saja foto dia yang kau ambil.”

In Sung mengeluarkan selembar foto dari bajunya, “Ah apa foto ini?” Hye Mi dengan cepat ingin
mengambil foto itu, Namun In Sung tidak memberinya semudah itu, “Aku tidak bisa
mengembalikannya begitu saja. Ah Bagaimana dance Oppa tadi? Katakan padaku dan aku akan
mengembalikannya padamu.” Hye Mi pun akhirnya berkomentar, “Dancemu itu sungguh…
Sungguh Tidak karuan. Kau dengar kan? Sekarang kembalikan fotoku.” Jin Gu yang mendengar
komentar itu langsung menatap Hye Mi. Hye Mi ingin mengambil fotonya namun lagi-lagi In
Sung tidak mengembalikannya, “Kau! Katakan sekali lagi apa yang tadi kau katakan! Apa kau
bilang, ‘Tidak karuan?’” In Sung marah dan melempar foto itu ke lantai.

Hye Mi segera mengambil foto itu dan menatap In Sung, “Haruskah aku mengatakannya sekali
lagi? Dancemu itu tidak karuan. Murahan dan itu adalah standar untuk orang-porang yang
berada di kelas 3(Kelas rendah)!!” In Sung sangat marah dan terus memojokan Hye Mi. Jin Gu
menghentikan In Sung dan berkata, “Sebelum audisini itu, sebaiknya jangan membuat
kekacauan. Ingat audisi di Sekolah Kirin!” In Sung pun berhenti memojokan Hye Mi. Hye Mi
mendengar kata-kata Jin Gu mengenai Sekolah Kirin dan dia berkata, “Sekolah Kirin? Ah kau
ingin masuk ke sekolah yang menyeramkan itu dan melakukan pertunjukan tadi.” In Sung
semakin kesal mendengar ocehan Hye Mi, “Apa? Sekolah menyeramkan? Kau ini benar-
benar….” In Sung ingin memukul Hye Mi namun Jin Gu mencegahnya. Jin Gu menatap Hye Mi
dan meminta Hye Mi segera pergi. Setelah Hye Mi berjalan pergi, In Sung bertanya, “Kenapa
kau bisa dengan perempuan itu? Apa kau mengenalnya?” Jin Gu menjawab, “Tidak seperti
itu…”


Jin Gu melihat Hye Mi yang berjalan dengan bertelanjang kaki (Sepatu Kanan Hye Mi tadi di
lempar ke arah Doo Sik saat Hye Mi membagikan selembaran di mobil-mobil, dan sepatu kiri
Hye Mi di lempar ke Doo Sik saat membantu Jin Gu.) Jin Gu menghampiri Hye Mi dan
melemparkan sepatunya, “Pakai itu dan pergi. Aku bisa pulang tanpa sepatu karena
mengendarai motor.” Jin Gu berjalan pergi dan Hye Mi menatap sepatu Jin Gu Itu.

Saat Jin Gu akan pulang, tiba-tiba ada yang melempar sepatu ke kepalanya dan yang melempar
itu adalah Hye Mi. Hye Mi berkata, “Sepatu itu bau dan jelek.” Akhirnya Hye Mi pun memilih
memakai kotak tisu untuk di jadikan alas kaki.


Hye Mi pulang ke rumahnya dan dia kaget saat mendengar ada suara Doo Sik. Hye Mi pun
segera bersembunyi agar tidak ditangkap oleh Doo Sik. Setelah Doo Sik pergi, Hye Mi
cepat-cepat masuk kedalam rumah untuk mencari adiknya. Adik Hye Mi muncul dan Hye Mi
dengan panik bertanya, “Apa yang di lakukan oleh paman tadi? Apakah dia memukulmu?” Adik
Hye Mi bernama Hye Sung dan dia berkata, “Paman ini memintaku memberikan ini padamu.”
Hye Sung mengeluarkan sebuah kartu nama dan memberikannya pada Hye Mi.

Telfon di rumah berbunyi dan Hye Mi melarang Hye Sung untuk mengangkat telfon, “Jangan di
angkat! Itu pasti telfon dari para penagih hutang.” Hye Sung tidak mendengarkan kata-kata Hye
Mi dan tetap mengangkat telfon itu. Hye Sung mengangkat telfon yang ternyata telfon dari Ayah
mereka. Hye Mi segera merebut telfon itu dan berbicara dengan Ayahnya, “Apa? Kenapa begitu
tiba-tiba? Kemana kau akan pergi?” Ayah Hye Mi menjawab, “Aku menjadi buronan dan tentu
aku tidak bisa bertahan lagi di Korea. Aku akan pergi ke Canada untuk bertemu dengan Bibimu.”
Hye Mi bertanya, “Lalu apa yang harus kami lakukan? Jika rumah ini di sita, lalu kami harus
tinggal dimana?” Ayah Hye Mi berkata, “Dengar dan catat nomor telfon itu. Dalam satu bulan
atau dua bulan, carilah orang ini. Orang ini akan membantumu.”

Hye Mi berkata, “Semua orang di sekitar kita langsung pergi setelah tau bahwa kau bangkrut.
Apakah ini bisa di harapkan? Siapa orang ini? Apakah aku mengenalnya?” Ayah Hye Mi berkata,
“Apa kau ingat? Kang Oh Hyuk?” Hye Mi kaget mendnegar nama itu, “Kang Oh Hyuk? Ayah!
Bagaimana mungkin dia? Kua ingin aku menemui orang brengsek ini? Aku tidak akan
melakukannya!!!” Hye Mi menutup telfonnya dan melemparkan kartu nama Doo Sik yang juga
ada nomor telfon Oh Hyuk. Hye Sung pun langsung berteriak memarahi Hye Mi, “Bagaimana
mungkin kau menutup telfonnya? Apakah kau tau bahwa Ayah pasti sangat kesulitan menelfon
kita!!!” Hye Mi berkata, “Lupakan saja dia!!” Hye Mi masuk kedalam kamarnya dan Hye Sung
berkata, “Hm siapa itu Kang Oh Hyuk? Mengapa membuat dia begitu marah besar??” Pintu
kamar Hye Mi terbuka dan dia dengan cepat mengambil kartu nama Doo Sik yang sebelumnya
di lempar oleh dia.


Kang Oh Hyuk ternyata salah satu pengajar di Sekolah Kirin. Dia sedang memberikan
pembelajaran teknik pernafasan di kelas, namun sayangnya tidak ada satupun murid yang
mempedulikan dia. Bahkan murid-murid itu memilih langsung bubar saat mendnegar bunyi bel
istirahat. Guru Kyung Jin menghampiri Oh Hyuk dan berkata, “Kang Oh Hyuk, rapat akan di
adakan di ruang pertemuan.” Oh Hyuk tersneyum ,”Ah terima kaish telah memberi kabar
padaku.” Guru Kyung Jin langsung pergi tanpa mempedulikan Oh Hyuk lagi.


Rapat di mulai dan Bum Soo lah yang memimpin rapat. Rapat ini membahas mengenai kinerja
guru dan Bum Soo mengatakan bahwa ada salah satu guru yang kinerjanya sangat buruk dalam
3 tahun ini, bahkan semua murid di kelas guru itu tidak berhasil melewati tes yang di adakan
oleh sekolah. Semua guru langsung menatap Oh Hyuk karena guru yang di maksud oleh Bum
Soo itu adalah Oh Hyuk. HP Oh Hyung berbunyi dan Guru Kyung Jin berkata, “Apa kau tidak
akan mengangkat telfonmu?” Oh Hyuk meminta maaf lalu mengangkat telfonnya, “Maaf aku
sedang dalam rapat jadi sebaliknya menelfonku nanti lagi. Hha? Anak siapa? Apa? Kau?
Bagaimana bisa kau mendapatkan nomorku?”


Oh Hyuk mengendarai mobilnya dan memarkirkannya di suatu tempat. Hye Mi melihat
kehadiran Oh Hyuk itu dan dia dengan cepat mengambil ancang-ancang lalu menendang kaca
spion mobil Oh Hyuk. Oh Hyuk sangat kaget dan marah, “Hey kau ini siapa? Mengapa
merusaknya?” Hye Mi menjawab, “Aku Go Hye Mi. Putri dari Che Mingkyu.” Oh Hyuk terdiam
mendengarnya.


Oh Hyuk mengajak Hye Mi makan di restaurant dan Hye Mi makan dengan lahap. Oh Hyuk
berkata, “Ah sudah tujuh taun atau delapan tahun yang lalu sejak terakhir melihatmu. Aku
bahkan tidak mengenali perubahanmu. Ah Adikmu bernama Hye Sung kan?” Hye Mi
berkomentar, “Hye Sung sama sekali tidak mengetahui apa yang telak kau lakukan.” Oh Hyuk
terdiam dan bertanya, “Apa yang telah aku lakukan?” Hye Mi mengangkat kepalaya dan
menjawab, “Ah Apa kau tidak ingat? Kau mencoba merayu Ibuku sehingga orangtua-ku hampir
bercerai.” Orang-orang di dalam Restaurant mendengar hal itu dan langsung menatap Oh Hyuk.
Oh Hyuk panik dan cepat-cepat meminta agar Hye Mi diam, “Aku ingat… AKu inagt dengan
jelas. Maaf aku benar-benar menyesal. Makanlah.”
Hye Mi bertanya, “Hmm apakah aku harus memberikan kesempatan kedua padamu?” Oh Hyuk
menjawab, “Ya kau harus memberikan kesempatan. Apa yang harus kulakukan? Katakan saja.”
Hye Mi pun berkata, “Hye Sung dan aku mungkin akan hidup dijalanan karena bisnis Ayah
bangkrut dan dia melarikan diri.” Oh Hyuk kaget mendnegarnya, “Oh benarkah? Lalu apa yang
harus dilakukan?” Hye Mi menjawab, “Itulah sebabnya aku ingin tinggal di tempatmu untuk
beberapa waktu hingga Ayah kembali.” Oh Hyuk semakin kaget mendengarnya, “Di rumahku?
Maksudmu , kau ingin tinggal gratis?” Hye Mi kesal dan berkata, “Apa maksudmu dengan
gratis? Aku hanya memberikan kau kesempatan untuk menebus kesalahanmu.” Oh Hyuk pun
terdiam.


Mereka berdua selesai makan bersama dan Oh Hyuk meminta Hye Mi untuk menunggu di
Restaurant sementara dia akan mengambil mobil dahulu. Oh Hyuk masuk kedalam mobilnya
dan dia bergumam, “Bagaimana ini? Bahkan aku tidak bisa memberi makan untuk diri sendiri…
Lalu bagaimana mungkin aku memberikan mereka makanan? Aish benar-benar gila!!” Oh Hyuk
mengendarai mobilnya mendekati Hye Mi namun kemudia dia memutrkan mobilnya. Hye Mi
kaget melihat hal itu dan langsung mengejar mobil Oh Hyuk namun dia tidak berhasil
mengejarnya.


Hye Mi dan Baek Hae sedang berjalan bersama dan Baek Hae bertanya, “Hye Mi, Apakah kau
akan menghandiri Julia Conservatory? Bisakah aku datang ke rumahmu sehingga kita bisa pergi
bersama?” Hye Mi kaget karena dia merahasikan masalah keluarganya itu pada Baek Hae, “Ah
tidak!! Rumahku sedang di renovasi jadi sedikit bising.” Baek Hae mengerti walaupun nada
bicaranya dia terdengar sedikit kecewa.


Doo Sik menghampiri Hye Mi dan berkata, “Aku sudah menunggumu cukup lama.” Hye Mi
memalingkan wajahnya dan berusaha menutupi apa yang terjadi. Baek Hae bertanya, “Siapa
orang ini? Ah Dia pasti supir barumu, kan?” Doo Sik menjawab, “Bingo! Kau benar sekali, aku
supir barunya. Silahkan masuk kedalam mobil, nona.” Hye Mi terlihat ragu dan terdiam. Doo Sik
berkata, “Nona, sebaiknya kau cepat masuk kedalam mobil!” Hye Mi tidak memiliki pilihan lain
dan akhirnya dia masuk kedalam mobil. Baek Hae juga ingin masuk kedalam mobil namun Doo
Sik segera menahannya. Baek Hae memohon pada Doo Sik agar bisa ikut bersama Hye Mi,
namun Doo Sik tetap melarang Baek Hae ikut.

Doo Sik masuk kedalam mobil dan berkata pada Hye Mi, “Temanmu sepertinya tidak tau bahwa
keluargamu sudah bangkrut. Hmm kau gadis yang menarik.” Hye Mi terdiam sepanjang
perjalanan.


Doo Sik membawa Hye Mi ke rumahnya. Doo Sik berkata, “Aku cukup pandai dalam masalah ini.
Tau kenapa? Karena orang lain tergantung padaku. Ya tidak peduli seberapa keras aku
memeras handuk maka tidak akan ada setetes air yang akan keluar. Dan sekarang posisi
keluargamu adalah handuk yang akan di peras! Ibumu sudah meninggal dan Ayahmu berhutang
pada kami! Kau satu-satunya sumber yang harus mengembalikan uang itu Go Hye Mi!”

Lalu Doo Sik meminta anak buahnya untuk memulai slide yang menuliskan informasi mengenai
Hye Mi. Doo Sik berkata, “Akus udah menyelidikimu beberpaa hari yang lalu dan aku pikir kau
cukup berbakat. Tapi… Jika kau ingin membayar hutang itu maka kau harus pergi ke suatu
tempat dengan bakatmu itu. Ya tidak membung-buang waktu dan juga uang. Tapi…
Membuatmu melakukan ini adalah hal yang sedikit tidak terduga. Ya jika kau memilih jalan ini
maka ini akan menjadi keuntungan untukku dan untumu. Jadi aku harap kau bisa masuk
sekolah ini. ” Hye Mi menatap slide yang di tampilkan dan di slide itu menampilkan para alumni
sekolah Kirin yang telah terkenal.


Hye Mi berkata, “Bukankah ini Sekolah… ” Doo Sik berkata, “Ya ini adalah Sekolah Kirin. Kau
seharusnya tau mengenai hal ini. Sekolah Kirin ini hanya menerima penyanyi kelas atas. Dan
rencanaku sangat simple. Kau harus lulus sekolah ini dengan kemampuan yang luar biasa dan
perusahaan akan membayarmu lalu kau akan terkenal seperti mereka. Kau memiliki wkatu 3
tahun untuk berusaha membayar hutang keluargamu plus bunganya. Bagaimana pendapatmu?
Kau tidak mau? Kenapa? kau tidak percaya diri? Well, cukup banyak orang yang mengatakan
bahwa masuk sekolah ini sangat susah.” Hye Mi kesal dan berkata, “Aku sangat percaya diri
akan di terima di sekolah ini.” Doo Sik senang mendengar hal itu, “Hmm baguslah kalau begitu.”

Doo Sik memberikan sebuah surat kontrak dan meminta Hye Mi menandatanganinya. Hye Mi
bertanya, “Bagaimana jika aku tidak mau?” Doo Sik tersenyum dan menjawab, “Jangan
khawatir, jika rencana pertama ini kau tidak mau maka akan ada rencana ke dua.” Hye Mi
kebingungan, “Rencana kedua?” Hye Mi menatap slide yang di tampilkan dan terlihat ada foto
Adiknya Hye Mi. Hye Mi pun langsung menatap tajam ke Doo Sik.


Jin Gu datang ke rumah salah satu temannya dan temannya itu sedang memasak ramen.
Temannya Jin Gu mencium bau pakaian Jin Gu dan berkomentar, “Hmm Pakaianmu ini tidak

tercium seperti bau keringat, ini juga tidak bau asam.” Jin Gu mencium bau pakaiannya dan
berkata, “Ya ini aroma baru. Suatu saat kau harus mencobanya.” Teman Jin Gu berkata, “Ah
lupakan itu.” Jin Gu tersenyum dan melihat koran yang memberitakan mengenai Hyun Moo
yang merupakan seorang politisi. Teman Jin Gu itu berkata, “Bukankah kau bilang bahwa Hyun
Moo itu benar-benar baik? Tapi lihatlah itu. Walaupun dia mengatakan bahwa ini untuk tujuan
politik, tapi tetap saja ini melampaui 100.000.000. Huh jika dia memberikan uang sebesar itu
padaku maka aku akan mempergunakannya untuk perdangan saham dan aku akan kaya raya.”
Jin Gu berkomentar, “Hyung, jangan memikirkan hal ini. Pikirkan saja rambutmu itu.” Teman
Jin Gu mengambil kaca dan bertanya, “Apakah aku begitu tua?”


Hye Mi sedang duduk di ruangan konser dan dia menatap foto saat dia bernyanyi bersama
dengan seorang penyanyi terkenal. Hye Mi lalu meningat saat dia berlatih dengan penyanyi
terkenal itu yang merupakan guru vocalnya. Penyanyi itu berkata, “Tenangkan bahumu jangan
terlalu kaku. Dengarkan instruksiku, ok? Ah kenapa di ruangan ini begitu dingin? Hey kalian
harus menyiapkan lebih penghangat ruangan. Jika tenggorokan Hye Mi bermasalah maka akan
sulit untuk mengadakan konser.” Hye Mi menatap penyanyi itu dan terlihat kaget, “Konser?

Apakah aku dan guru akan dalam satu panggung?” Penyanyi itu menjawab, “Ya. Kenapa?
Apakah kau tidak percaya diri?” Hye Mi dengan cepat menganggukan kepala, “Tidak. Aku
percaya diri. Ya aku sangat sennag.” Penyanyi itu ikut senang melihat Hye Mi yang sangat
gembira. Kembali ke masa sekarang… Memikirkan kejadian yang telah lalu itu membuat Hye Mi
menangis.


Hye Mi dan Baek Hae sedang mengobrol bersama di sebuah cafe. Baek Hae bertanya, “Kau mau
masuk ke Sekolah Kirin? Hye Mi, sungguh?” Hye Mi menjawab, “Ya.” Baek Hae kembali
bertanya, “Maka kau akan menyerah untuk Sekolah Juilliard itu? Kenapa?” Hye Mi menjawab,
“Bagiku, untuk bakat itu tidak peduli akan sekolah di luar negeri atau di dalam negeri. Lagipula
pergi keluar negeri itu akan membuang banyak uang. Ya aku tidak ingin sengaja pergi ke luar
negeri hanya untuk membuang-buang uang.” Baek Hae tersenyum menatap Hye Mi, “Hye Mi,
apakah kau tau bahwa kau sanagt keren?” Hye Mi menjawab dengan dingin, “Aku tau. AKu
mengetahui hal itu sejak aku kecil.”

Baek Hae berkata,”Kalau begitu kita harus memperisapkan audisi ini.” Hye Mi kebingungan,
“Kita?” Baek Hae menjawab, “Ya aku juga ingin mencoba audisi Sekolah Kirin. Ya walaupun ini
sedikit tidak mungkin… tapi aku telah mempelajari beberapa hal dari kau.” Baek Hae langsung
split di depan Hye Mi dan berkata, “Dengan standar yang aku punya maka aku akan sulit
mencoba Sekolah Juilliard. Tapi aku merasa yakin untuk Sekolah Kirin.” Hye Mi berkomentar
pelan, “Ya aki pikir begitu.” Baek Hae berkata, “Ya walaupun kita akan berbeda jurusan. Namun
kita tetap akan belajar bersama kan? Ya kita bisa melakukan Duet. Hye Mi ayo kita pergi ke
audisi ini bersama-sama.” Hye Mi berkata, “Baiklah.” Baek Hae senang mendengarnya, “Wow
aku berterima kasih padamu.” Hye Mi berdiri dari duduknya lalu berkata, “Jika kau merasa
berterima kasih maka kau yang membayar biaya makan ini.” Hye Mi langsung pergi keluar dari
cafe, sementara Baek Hae mencari uang di dalam tas untuk membayar makanan.


Ha Myung sedang di ruangannya untuk memeriksa beberapa dokument dan Bum Soo masuk
kedalam. Bum Soo bertanya, “Apakah kau sudah membaca peraturan untuk audisini ini?” Ha
Myung menjawab, “Ya. Namun ada beberapa hal yang di ubah.” Bum Soo bertanya kembali, “Ah
Apa itu?” Ha Myung menjawab, “Hal pertama, hasil audisi akan langsung di umumkan saat para
finaslis melakukan bakatnya.” Bum Soo kaget mendengarnya, “Tapi jika banyak yang di terima
maka pihak sekolah akan kesulitan.” Ha Myung bertanya, “Lalu apakah harus ada batas?” Bum
Soo kebingungan menjawabnya.

Ha Myung berkata, “Selain itu, Wawancara harus di publikasikan.” Bum Soo terbatuk saat
mendengar itu, “Ah Maaf. Tapi mengapa harus di publikasikan?” Ha Myung berkata, “Itu yang
ingin aku tanyakan, Mengapa tidak bisa di publikasikan?” Bum Soo menjawab, “Alasan mengapa
tidak boleh di publikasukan akrena… Diantara lembaga pendidikan ini, sekolah ini memiliki rekor
tertinggi dengan menghasilkan 42 penyanyi top. Hasil ini tentu di peroleh dengan kerja keras
sehingga hal ini harus tetap di jaga.” Ha Myung tersenyum dan berkata, “Mungkin kau benar.
Tapi 49 orang juga di keluarkan dan itu adalah rekor tertinggi. Aku sedih mengetahui akan
adanya rekor itu.” Bum Soo akhirnya tidak dapat berkata apa-apa lagi.


Hari audisi pun datang dan semua orang sibuk mempersiapkan diri. Termasuk Hye Mi yang ikut
mempersiapkan dirinya. Hye Sung bertanya pada Hye Mi, “Kau tidak makan? Bukankah hari ini
hari audisi ini?” Hye Mi balik bertanya, “Haruskah?” Hye Sung menjawab, “Aku dengar bahwa
banyak orang yang cemas untuk audisini hingga mereka meminum beberapa obat penenang.”
Hye Mi dengan dinginnya berkomentar, “Hanya mereka yang tidak memiliki bakat yang akan
cemas.” Sementara itu di rumah Baek Hae, dia terlihat sangat cemas dan memilih meminum
obat untuk menenangkan diri. Dan ternyata In Sung dan juga Jin Gu datang ke acara audisi ini.


Hye Mi dan Baek Hae datang ke Sekolah Kirin dan tiba-tiba Baek Hae meminta waktu sebentar
untuk berdoa. Hye Mi bertanya, “Untuk siapa kau berdoa?” Baek Hae menjawab, “Aku khawatir
aku akan terlalu lemah sehingga aku perlu berdoa.” Hye Mi bertanya kembali, “Kau berdoa
apa?” Baek Hae tersenyum dan menjawab, “Aku berdoa agar kita bisa bersama di terima di
Sekolah Kirin.” Hye Mi cepat-cepat mengajak Baek Hae masuk kedalam sekolah Kirin dan di
depan gerbang terlihat ada Doo Sik dan dia memberikan dukungannya pada Hye Mi.

Baek Hae melihat banyaknya peserta yang ikut dan dia bertanya pada Hye Mi, “Apakah kau
tidak gugup?” Hye Mi menjawabnya dengan santai, “Tidak sama sekali. Kau?” Baek Hae
menjawab, “Hmm ya aku juga tidak sama sekali.”


In Sung datang ke Sekolah Kirin untuk mengikuti audisini juga dan dia berusaha mencari kamar
mandi. Saat sedang berjalan, dia tersandung oleh kaki seorang laki-laki yang sedang tertidur di
kursi dan In Sung pun langsung mengomel, “Huh siapa itu?” LaKi-laki yang tertidur itu akhirnya
terbangun dan dia bernama Jason(WooYoung 2pm.). Jason bertanya, “Is it my turn already?
(Apakah ini giliranku?)” In Sung tidak mengerti bahasa inggris sehingga dia menjawab, “Ah
sorry.” Jason mengulangi kembali pertanyaannya pada In Sung, “I Said, Is it my turn already?”
In Sung tetap tidak mengerti apa yang di tanyakan oleh Jason itu, “Apa yang dia katakan hah? I
am sorry!”

Ada seorang perempuan yang memakai kostum sushi dan dia menjawab pertanyaan Jason itu
dengan bahasa inggris, “Ini mendekati untukmu karena nomor 1200 sudah masuk kedalam.”
Jason tersenyum pada perempuan berkostum sushi itu dan berkata, “Oh Thanks Miss Sushi.
Apakah kau bersedia untuk mengatakan padaku jika aku sudah di panggil?” Perempuan yang
memakai kostum sushi itu mengangguk setuju.


Oh Hyuk baru keluar dari kamar mandi dan dia kaget karena bertemu dengan Hye Mi. Oh Hyuk
berkata, “Kau tidak boleh mengikutiku terus hingga kemari.” Hye Mi kesal dan berkata, “Apa
yang kau katakan? Kau adalah salah satu yang merenggut ibuku! Kau adalah playboy yang tidak
pantas!!” Oh Hyuk panik dan berkata, “Ya aku mengerti.. aku mengerti… Apakah itu artinya
kau datang kemari untuk mengikuti audisi ini?” Hye Mi merasa gengsi mengakui hal itu sehingga
dia berbohong, “Aku? Mengapa aku harus ikut audisini? Temat ini penuh dengan orang sial
sepertimu!! “

Terdengar suara salah satu guru yang meminta peserta selanjutnya untuk masuk kedalam
ruangan audisini, “Peserta 1287 Yoon Baek Hae, Peserta 1288 Go Hye Mi silahkan masuk
kedalam ruangan.” Oh Hyuk yang mendengar itu pun bertanya, “Tunggu… bukankah itu
namamu?” Hye Mi terus mengelak, “Bukan. itu bukan namaku.” Baek Hae tiba-tiba muncuk dan
menarik Hye Mi, “Hye Mi, ayo cepat masuk. Giliran kita sekarang ini.”


Hye Mi dan Baek Hae masuk kedalam ruangan audisi dan mereka mulai menyanyi. Suasana di
dalam ruangan ini di siarkan ke TV yang di pasang di ruang tunggu. In Sung yang melihat ada
Hye Mi pun langsung bertanya pada Jin Gu, “Bukankah itu perempuan yang punya masalah
dengan tata krama? Mengapa dia mengikuti audisi ini? Bukankah dia bilang bahwa sekolah ini
sungguh menjijikan?” Jin Gu terdiam saja mendengar hal itu.


Hye Mi dan Baek Hae selesai bernyanyi dan Ha Myung berkomentar, “Hmm tidak buruk. Kalian
bernyanyi dengan baik. Tapi aku hanya bisa meloloskan satu orang saja.” Hye Mi tersenyum
penuh percaya diri sementara Baek Hae kaget mendengarnya, “Bagaimana mungkin? Kami
berudua harus lulus.” Ha Myung berkata, “Maaf tapi itu cukup sulit.” Baek Hae berkata, “Jika
kita tidak bisa lulus bersama maka kami bersedia gagal bersama.” Ha Myung bertanya,
“Benarkah? Jika Yoon Baek Hae lulus, maka bagaimana?” Baek Hae menjawab, “Bagiku tidak
masalah. Aku siap untuk digagalkan. Kami telah sepakat bahwa kami akan melaluinya bersama-
sama.” Hye Mi tiba-tiba berkata, “Tidak. Aku tidak setuju. Itu adalah idenya, bukan ideku.”
Baek Hae kebingungan, “Hye Mi, ada apa denganmu? Bukankah kita sudah berjanji akan
bersama-sama jika lolos?” Hye Mi menatap Baek Hae dengan kesal, “Benarkah? Kapan aku
mengatakannya? Aku belum pernah mengatakannya. Aku tidak mau.”

Baek Hae kelihatan panik, “Bagaimana bisa begitu? Bukankah kita selalu bersama?” Baek Hae
mencoba menggenggam tangan Hye Mi namun Hye Mi langsung menepis tangan Baek Hae dan
berkata, “Tidak. Aku tidak tergantung pada dia. Aku akan tetap melanjutkannya jika aku
berhasil.”


Ha Myung melihat kejadian ini dan berkata, “Aku pikir disini ada kesalah pahaman. Orang yang
aku maksud lolos itu bukanlah Go Hye Mi, melainkan Yoon Baek Hee.” Para guru yang
mendengar hal itu kaget dan tentu saja Hye Mi dan juga Baek Hae sama-sama kaget saat
mendengarnya. Ha Myung berkata, “Yoon Baek Hae. Aku mengatakan bahwa kau lulus dan
memenuhi syarat.” Hye Mi tidak menerima keputusan ini begitu saja, “Tunggu… Apakah ada
kesalahan? Orang yang gagal itu adalah aku? Sepertinya kau salah. Aku adalah Go Hye Mi.” Ha
Myung berkomentar, “Ya aku tau. Kenapa kau berfikir aku salah memilih? Kau tidak terpilih.”

Hye Mi benar-benar marah mendnegar keputusan Ha Myung, “Ajusshi!! Ajusshi, kau pikir kau
ini siapa? Apakah kau berhak menilai hah? Apakah kau memiliki kemampuan khusus dalam
music? Kau tidak tau apa-apa! Bahkan kau tidak bisa membedakan orang yang bagus dan tidak.
Kau telah salah pilih!!” Guru Seung Hee pun memarahi Hye Mi, “Apa maksudmu dengan
memanggilnya Ajusshi? Dia ini adalah Director Ha Myung. Bagaimana mungkin kau
memanggilnya dengan sebutan Ajusshi hah? Kau benar-benar tidak punya sopan santun! Guru
Oh Hyuk, tolong segera bawa pergi orang yang keras kepala ini. Cepat!” Oh Hyuk pun menarik
Hye Mi keluar namun Hye Mi terus meronta dan melepaskan dirinya.

Ha Myung berkata, “Lepaskan dia. Kita dengarkan ucapannya.” Hye Mi berkata, “Aku
benar-benar tidak bisa mangerti ini. Dia menyanyi dengan sangat lambat, suaranya pun tidak
jelas. Apakah kau bisa mendengar suaranya? Kau pasti tidak mendengarnya. Karena jika kau
mendengarnya maka kau pasti tidak akan meluluskannya begitu saja. Dia itu hanya pengikutku!!
Dia itu tidak pantas! Aku adalah murid kelas pertama dan dia ada di kelas terakhir yaitu kelas 3.
” Baek Hae yang mendnegar ucapan Hye Mi itu benar-benar tidak percaya bahwa Hye Mi tega
berkata seperti itu mengenai dirinya.


Bum Soo bebrisik pada Ha Myung, “Hmm aku pikir publik juga tidak akan setuju akan
keputusanmu ini.” Ha Myung tersenyum dan berkata, “Baiklah kalau begitu kita ulang kembali.
” Guru Kyung Jin bertanya, “Apa maksudmu dengan mengadakan tes ulang?” Ha Myung
menjawab, “Karena dia tidak mengerti hasilnya maka kita harus membuat dia mengerti hasil
keputusan.” Bum Soo berkomentar, “Jika hasilnya berubah, maka kami tidak ikut campur.” Ha
Myung tersenyum dan berkata, “Hasilnya tidak akan berubah.” Ha Myung berjalan mendekati
piano dan berkata, “Kali ini kau harus menerima hasil dari tes ini.” Hye Mi menjawab, “Ya. Tapi
kau juga harus menerimanya.” Guru Seung Hee dan Guru Min Chul saling berbisik, “Bagaimana
jika gadis keras kepala ini menjawab pertanyaan itu dengan benar? Reputasi Director Ha Myung
akan rusak!”

Ha Myung mulai memainkan piano dan Hye Mi berfikir mengenai lagu yang di bawakan Ha
Myung, “Aish ini bukan satu lagu. Tapu dua buah lagu yang di campurkan menjadi satu. Salah
satu lagunya inia dalah Gershwin. Lalu apa lagu satu nya lagi? Apakah Stravinsky? Atau
Moravec?” In Sung dan Jin Gu melihat yang terjadi di ruangan audisi melalui TV dan In Sung
berkomentar. “Lagu seperti apa ini?” Jin Gu berkomentar, “Lagu ini snagat menarik setelah di
campur menjadi satu.” Guru Seung Hee dan guru Min Chul kembali saling berbisik, “Lagu ini
snagat sederhana. Jika aku bisa menjawab lagu ini maka semua orang di Korea juga pasti bisa
menjawabnya dengan mudah.”

Ha Myung selesai memainkan piano dan berkata pada Hye Mi, “Jika aku mencampurkan kedua
lagi ini maka dengan mudah akan di ketahui apa lagu itu. Slaha satu dari lagu yang di mainkan
adalah Summertime Gershwin. Lalu apa lagu satu lagi?” Guru Min Chul berbisik pada Guru
Seung Hee, “Keputusan Director ini sama sekali tidak bijaksana.” Bum Soo juga tersneyum
karena dia yakin bahwa Hye Mi dapat menjawab pertanyaan itu dan membuat Ha Myung malu.
Hye Mi menjawab, “Hmm lagu itu adalah Saint Saens, apakah benar?” Semua orang di ruang
audisi terdiam karena jawaban Hye Mi salah. Ha Myung berkata, “Aku telah membuktikan
bahwa penilaianku tidak salah dan hasil pun tidak akan berubah. Yoon Baek Hae, Apakah kau
tau apa judul lagu yang satu lagi?” Baek Hae menjawab, “Lagu satunya lagi adalah Sim So Bang,
All I Know is Love.” Ha Myung tersenyum, “Kau benar.”


In Sung berkomentar pada Jin Gu, “Oh bagaimana mungkin akan ini tidak tau lagu itu.” Jin Gu
berkata, “Bukan berarti dia tidak tau. Dia hanya tidak mengerti bahwa lagu Gershwin dapat di
satukan dengan lagu trot. “



Hye Mi berkata, “Kau curang! Bagaimana mungkin kau menyatukan lagu Gershwin dengan lagu
trot?” Ha Myung berkata, “Aku tidak akan mungkin menerima murid kelas 3. Menurutku murid
kelas 1 itu adalah murid-murid yang memiliki bakat dan ketekunan, murid kelas 2 adalah murid
yang memilki bakat rata-rata namun mau bekerja keras. Dan murid kelas tiga…” Hye Mi
memotong ucapan Ha Myung, “Kau pikir bahwa aku tidak memiliki bakat dan ketekunan?” Ha
Myung melanjutkan ucapannya, “Murid kelas tiga adalah orang-orang yang berprasangka
buruk. Itulah alasan mengapa kau gagal dan tidak memenuhi syarat.” Baek Hae menatap Hye
Mi dan berkata, “Aku penasaran bagaimana perasaanmu untuk pertama kalinya berada di kelas
tiga hah?”

Epilog dari Ha Myung : “Setelah bola biliard di pukul maka bola pun akan bergerak ke arah yang
berbeda dan permainan pun di mulai. Berhati-hatilah. Karena siatuasi yang penting ini juga
dapat terjadi di kehidupan. Jika saat moment ”Break Shot” itu datang mak kehidupan yang
tenang dan damai itu akan pecah dan kalian harus siap menghadapi dunia ini. Kebanyakan anak
muda jaman sekarang akan panik dan penasan, Apakah mereka bisa melakukan sesuatu yang
terbaik atau tudaj. Aku meminta pada kalian semua untuk jangan khawatir dengan ermainan ini
dan silahkan nikmati.”

Hye Mi berjalan pergi dari ruang audisi namun kemudian dia berbalik dan mendekati Ha Myung.
Hye Mi tiba-tiba bersujud dan berkata, “Kumohon… selamatkan aku.” Baek Hae yang melihat
itu langsung menutup mulut karena tidak percaya bahwa seorang Hye Mi dapat melakukan hal
seperti ini.




Thank you and credits to: Zola
source: zoladiaries.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar