Kamis, 30 Juni 2011

Sinopsis City Hunter episode 5


Yoon Sung menarik Nana dari area target senapan, tepat saat sebuah peluru menghancurkan kaca. Nana selamat,sedangkan Yoon Sung menyelinap keluar saat ruangan masih gelap, tapi kalung pelurunya terjatuh. Nana menemukannya dan mengambilnya. Yoon Sung bergegas pergi ke pintu gedung sebelah ketika tim SWAT mulai memasuki restoran. Jin Pyo segera membereskan peralatannya. Untuk mengelabui tin SWAT, ia membuat sebuah lift bergerak ke sembarang lantai sedangkan dirinya masuk ke dalam lift yang lain. Tapi bagian keamanan telah mengunci tombol lift dan bersiap untuk menyerang Jin Pyo.


Jin Pyo mengeluarkan pistolnya, bersiap untuk mempertahankan diri. Ia tidak tahu kalau tim keamanan telah menunggunya di lantai bawah. Tiba-tiba panel atas lift terbuka dan sebuah tangan mencoba menggapainya. Yoon Sung mencoba menyelamatkan ayahnya.
Yoon Sung dan Jin Pyo memanjat bagian atas lift dan turun melalui kawat lift. Di luar mereka telah ditunggu oleh Shik Joong yang siap dengan sebuah mobil. Polisi dan Tim SWAT tertahan karena ada kecelakaan. Sebuah truk telah menabrak. Ternyata truk itu dikendarai oleh partner baru Jin Pyo, Kim Sang Gook.



Jin Pyo marah karena Yoon Sung tidak menaati perjanjian mereka. Tapi Yoon Sung menjawab kalau ini sangat adil jika mereka menggunakan cara lain untuk mencapai sebuah tujuan, “Aku belajar darimu.”
Jin Pyo memberitahunya kalau ia telah menghancurkan rencananya yang sempurna untuk membunuh Seo Yong Hak, tapi Yoon Sung membantah, jika Seo Yong Hak dibunuh hari ini, ia akan menjadi korban rencana pembunuhan. Ia akan dipuji sebagai pahlawan demokrasi dan sifat aslinya akan tetap tersembunyi.
Yoon Sung: “Ia akan menambah bodyguard yang akan melindunginya. Mulai sekarang rencana balas dendam ini akan sulit dilakukan.”
Jin Pyo: “Apakah kau menyerah?”
Yoon Sung: “Jika aku akan menyerah, aku tidak akan memulai balas dendam ini. Ayah, bantulah aku.”


Meskipun ada percobaan pembunuhan, anak termuda Seo Yong Hak malah ingin tertembak, tapi tidak sampai terbunuh. Ia ingin terluka supaya tidak usah mengikuti wajib militer. Tapi Seo Yong Hak memberitahunya bahwa ia harus pergi, apapun yang terjadi. Dulu ia adalah seorang jenderal dan Menteri Pertahanan, jadi akan terlihat buruk kalau anaknya tidak ikut wajib militer karena kedua kakaknya sudah tidak ikut karena alasan kesehatan.
Seo berterimakasih pada Nana dan partnernya Eun Ah karena mereka berhasil menyelamatkannya. Ia pun pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan dirinya dan menarik simpati dari masyarakat.


Di tempat lain, Jin Pyo setuju untuk membantu Yoon Sung melakukan balas dendam tanpa pertumpahan darah, “Karena tujuan balas dendam kita sama.” Shik Joong merasa sangat senang dan menawarkan minuman ginseng pada mereka berdua.
Jin Pyo memperingatkan kalau Seo Yong Hak akan sukar dikalahkan daripada Lee Kyung Wan karena ia mempunyai reputasi yang solid dan telah dipuji karena reformasinya pada departemen pertahanan. Yoon Sung tidak merasa takut dan mengingatkan Jin Pyo bahwa semakin besar musuhnya maka akan semakin besar kemenangan mereka, “Pasti akan ada jalan.”
Kuncinya adalah sepatu boot untuk tentara. Personel militer telah banyak yang mengeluh karena ada yang salah dengan sepatu mereka. Sepatu itu diproduksi oleh perusahaan yang ada hubungannya dengan Seo dan juga anak ketiganya yang malas ikut wajib militer.
Kim Sang Gook bertanya pada Jin Pyo apakah ia benar-benar akan menyerahkan semuanya pada Yoon Sung. Jin Pyo menjawab bahwa ketika Yoon Sung berhasil menangkap targetnya, “Aku akan menghukumnya sesuai caraku.”


Bos Young Ju menerima surat kaleng yang berisi tentang semua daftar kejahatan Seo Yong Hak termasuk hubungannya dengan pihak militer Amerika. Juga tentang sepatu boot yang bermasalah.Uang miliaran dollar terlibat dalam masalah ini, tapi dipecah dalam kontrak sebesar 30.000 dollar untuk mencegah kecurigaan, Lee Kyung Wan terlibat dalam proses negosiasinya.
Young Ju disuruh bosnya untuk menyelidiki masalah ini dengan rahasia. Young Ju menduga kalau semua ini ada hubungannya dengan insiden penembak gelap kemarin dan melihat rekaman kaset CCTV. Jin Pyo telah menutupi jejaknya dengan sempurna, menjaga jangan sampai sidik jarinya tercecer dan menutupi kamera CCTV dengan asap. Ada banyak sidik jari untuk diperiksa, tapi Jin Pyo terlihat di kamera menekan tombol ke lantai tertentu yang memberi mereka petunjuk.


Yoon Sung menghentikan Nana di tempat kerja untuk berkomentar tentang penyelamatannya yang berani kemarin, mencoba mengajaknya mengobrol dengan akrab. Nana masih marah karena Yoon Sung menyuruhnya menjemputnya ketika ia bilang tidak bisa dan memperlakukannya seperti orang yang tidak penting. Nana memberitahu Yoon Sung kalau semua yang terjadi padanya bukan urusannya.
Nana mendapat surat pemberitahuan dari pengadilan tentang penyitaan rumahnya. Nana menelpon bibinya untuk menayakan apa yang seharusnya ia lakukan. Tapi bibinya memberitahu jika ia tidak segera pindah, ia akan di usir.
Young Ju mendengar semuanya dari bibi Nana dan segera melakukan apapun yang ia bisa. Ia melacak pemilik rumah Nana yang baru dan mencoba membeli rumah itu.
Sayangnya ia kalah cepat dengan Yoon Sung yang telah menyuruh Shik Joong untuk menawar rumah itu. Adanya dua pembeli membuat pemilik rumah menjadi curiga dan bertanya-tanya apa yang istimewa dari tempat itu sampai ada dua orang yang begitu ingin membelinya.


Shik Joong mengarang cerita kalau ia tumbuh disana, ayahnya menjual rumah itu untuk membiayai biaya pengobatannya dan sekarang berkeras kalau ingin meninggal disana. Shik Joong berhasil membelinya karena ia membawa uang cash bersamanya.


Young Ju yang tidak bisa membantu Nana, berusaha membuatnya bersemangat kembali. Ia mengirimkan kartu pos yang berisi: “Nona Kim Nana, bagaimana kabarmu? Ketika aku dalam masalah, aku memikirkan kata-kata ini : Jangan takut akan bayangan, karena itu berarti cahaya sudah dekat.”
Ternyata Nana tidak begitu mengenal Young Ju, ia hanya mengenalnya dari pertemuan mereka di night club pada episode 1, tapi Young Ju sangat mengenal Nana, karena ialah pengirim dompet dan orang yang menjadi daddy long legs Nana selama ini.
Young Ju menerima undangan dan ia diharapkan datang bersama Sae Hee.


Nana dan Yoon Sung melepas Mi Jin dan Do Jin yang akan pindah bersama ayahnya. Kedua anak itu merasa senang karena keluarga mereka bersatu kembali. Do Jin memberi Yoon Sung dan Nana hiasan kecil pororo untuk ucapan selamat tinggal. Mereka pun segera pergi untuk pindah ke tempat lain.


Yoon Sung menempelkan perekat pororo untuk mengganti perekat luka di wajahnya. Tindakannya membuat mereka dekat yang membuat keduanya sedikit canggung.
Yoon Sung berusaha menghilangkan kecanggungan diantara mereka dengan memarahi Nana, “Aku tidak suka wanita yang tidak tahu cara menghargai dirinya sendiri atau merawat penampilannya, yang hanya hidup dengan ceroboh.”


Nana hanya menjawab bahwa semua itu bukan urusannya. Nana merasa marah, Yoon Sung tahu kalau ia sudah berlebihan. Tapi sikap Nana berubah ketika ia melihat sebuah kartu pos di tempat suratnya. Ia tersenyum ketika tahu kartu pos itu dari daddy long legsnya. Nana berbalik yang membuat Yoon Sung tersenyum karena mengira Nana berbalik untuk melihatnya.
Hanya saja, Nana mengabaikannya dan berjalan melewatinya. Yoon Sung berusaha mengikutinya dengan mobilnya.


Ketika tiba di klinik hewan, Nana mengucapkan salam pada Sae Hee dengan ceria. Yoon Sung menggunakan alasan bahwa ia mengenal Sae Hee untuk bergabung dengan mereka yang membuat Nana merasa terganggu.
Yoon Sung mearasa bangga ketika Sae Hee menjelaskan bahwa Yoon Sung sudah banyak membantunya. Nana mengabaikannya dan menunjukkan kartu pos itu pada Sae Hee, khususnya pada bagian bayangan yang berarti cahaya sudah dekat. Nana bertanya-tanya bagaimana orang itu tahu perasaannya begitu baik dari jauh. Nana tidak sadar kalau orang itu tahu banyak tentang kondisinya saat ini.


Yoon Sung mengejek kata-kata itu, ia berkata bahwa kartu pos itu berasal dari orang yang ingin memperoleh perhatian dari seorang wanita. Kemudian Young Ju masuk ke dalam klinik itu yang membuat semuanya menjadi canggung.
Nana kaget ketika tahu kalau Sae Hee dan Young Ju sudah saling kenal.Keduanya hanya berkata kalau mereka teman sejak sepuluh tahun yang lalu. Mereka tidak mau menceritakan kisah masa lalu mereka walaupun Sae Hee merasa kalau Young Ju menyukai Nana. Ia membicarakan masalah kartu pos itu yang membuat Young Ju memandang Sae Hee dengan pandangan memperingatkan karena ia harus berpura-pura untuk tidak tahu masalah itu.
Keempatnya minum kopi bersama. Yoon Sung ingin membaca kartu pos itu tapi Nana menolaknya, “Ini dari daddy long legs ku, aku tidak ingin sembarangan orang membacanya.” Kata-kata Nana membuat Young Ju menjadi nervous.
Di TV ada berita tentang anggota dewan lima yang lain, Kim Jong Shik, seorang penanggungjawab dari universitas ternama yang dulunya juga seorang Menteri Pendidikan. Reaksi setiap orang berbeda setelah melihat wajahnya. Yoon Sung melihatnya sebagai target yang potensial. Tapi yang paling berpengaruh adalah Nana, tiba-tiba ia teringat kecelakaan yang merengut nyawa ibunya dan membuat ayahnya koma. Ia segera mengganti channel televisi dengan alasan ia tidak menyukai orang itu.
Setelah keluar dari klinik, Yoon Sung menawarkan pada Nana untuk mengantarkannya pulang, tapi Nana menolaknya. Young Ju juga menawarinya dan Nana menerimanya.


Yoon Sung mengikuti mereka dengan mobilnya. Ia melihat mereka berhenti di apotik, Young Ju berkeras membelikan salep untuk Nana dan melepas perekat pororonya untuk mengoleskannya.
Yoon Sung merasa cemburu dan terganggu, ia melempar kesamping salep itu.


Young Ju merasa tidak nyaman ketika Nana bertanya apakah kasus sepuluh tahun yang lalu bisa dibuka kembali. Young Ju menjawab bahwa hal itu sukar dilakukan., walaupun ada kondisi tertentu, hal itu bisa dilakukan. Young Ju menawarkan pada Nana untuk mencari tahu apakah ada kemungkinan itu dan berpura-pura tidak tahu kasus apa yang ingin dibuka oleh Nana.
Di rumah, Nana melihat buku klipingnya yang berisi tentang artikel berita yang dikumpulkannya selama bertahun-tahun, tentang Kim Jong Shik. Ia menyalahkan semua hal padanya, “Jika bukan karena dirimu, keluargaku tidak akan jadi begini.”
Ia memasukkan kartu posnya dalam sebuah box, yang berisi banyak kartu pos dan surat yang ditandatangani dengan nama “ajusshi”.


Malam itu, Yoon Sung meng sms nya, “Apakah kau sudah tidur?” Nana mengabaikannya, tapi Yoon Sung meng sms nya lagi, “Apakah kau benar-benar tidur?”, disambung lagi, “Perekat luka pororo terlihat lebih bagus.” Dengan manis, Yoon Sung berkata pada HP nya untuk membalas smsnya. Ia menggerutu ketika Nana tetap tidak membalasnya.
Dalam conference call dengan ayah, Yoon Sung melaporkan tentang target nomor 2. Sebenarnya pihak militer Korea mempunyai kontrak dengan perusahaan militer Amerika yang bernama Mars ketika Seo Yong Hak masih menjabat sebagai menteri Pertahanan. Tapi akhir-akhir ini, Seo melawan mereka karena produk mereka yang bermasalah. Direktur dari perusahaan itu dijadwalkan untuk datang ke Korea segera dan Yoon Sung akan melihat pertemuan mereka.
Yoon Sung meraba lehernya dan tersadar kalau kalungnya hilang. Di tempat lain, Nana sedang bertanya-tanya siapa sebenarnya penyelamatnya.


Di rumah sakit,Chun dan Seo sedang berdiskusi tentang siapa yang menginginkan nyawa Seo. Chun mengira kalau orang itu dari perusahaan Mars, karena Seo mencoba merubah kontrak setelah dua pesawat mengalami kecelakaan di Rusia. Seo menolak pendapat Chun.
Seo menghubungkannya dengan kalung militer yang ditemukan di leher Lee. Ia telah menyelidikinya dan menemukan kalau kalung-kalung itu milik agen rahasia yang terkait pada insiden 1983. Kemungkinan ini membuat keduanya merasa was-was, karena jika rahasia kalau mereka telah membunuh 21 agen sampai ke media, mereka akan hancur.
Chun mengingat 2 orang anak yang dibawa ke acara peluncuran buku Lee Kyung Wan dan City Hunter yang misterius yang datang setelah mereka pergi. Ia menyuruh anak buahnya untuk menyelidiki kedua anak itu dan menyuruh 20 orang yang lain untuk menjaganya.
Sedangkan Presiden Choi sudah menduga kalau Jin Pyo ada dibalik semua rencana balas dendam ini dan bertanya-tanya sampai sejauh mana ia akan melakukannya.


Sesi Judo menjadi tempat tumbuhnya suasana romantis. Eun Ah menggunakan kesempatan itu untuk menggoda Ki Joon tapi Ki Joon tidak mengerti, ia melompat ke belakang dengan awas dan siap untuk melaporkan kepada bosnya tentang sikap bodyguard yang tidak pada tempatnya, tapi setiap ia melakukannya, Eun Ah langsung membantingnya ke matras.
Di tempat lain, Nana mencoba mengajari Yoon Sung yang terlihat tidak berminat. Yoon Sung berkata bahwa ia tidak perlu tahu hal-hal seperti ini, jika ia perlu dijaga, maka Nana bisa menjaganya.
Nana tertawa dan berkata, “Apa perbedaannya, seseorang bekerja keras untuk menangkap seorang penembak jitu, apakah kau tidak malu sama sekali?”


Yoon Sung merasa terganggu, ketika Nana mencoba membantingnya, ia menahannya dan mendorong Nana ke matras, secara tidak sadar mengulang gerakan ketika ia menyelamatkan Nana.
Nana mengingat gerakan itu,Yoon Sung terus mengganggunya, “Aku pikir itu berarti kau ingin dilihat sebagai seorang wanita oleh seseorang.” Nana segera mendorong Yoon Sung ke samping dan berkata bahwa ia ingin Young Ju melihatnya sebagai seorang wanita.
Bagian komunikasi diserang lagi oleh seorang hacker. Ki Joon melaporkan kalau mereka tidak bisa berbuat banyak untuk menahannya. Yoon Sung menawarkan diri untuk membantunya, tapi Ki Joon merasa menyesal sedangkan bosnya merasa senang.


Yoon Sung bertanya kenapa Ki Joon sengaja menahannya, “Karena ini tak terbayangkan kalau orang dengan kemampuan sepertimu tidak mampu melakukannya. Apa alasanmu?” Ki Joon membantahnya, tapi Yoon Sung tidak percaya padanya.


Anak buah Chun tiba di kompleks apartemen Nana untuk mencari Mi Jin dan Do Jin, tapi ia mendengar kalau mereka sudah pindah dari Seoul. Dalam perjalanannya keluar, ia melihat Nana tiba di rumah dan mengingat kalau ia melihatnya di acara peluncuran buku dengan anak-anak itu.


Yoon Sung mengesankan banyak orang dengan memperbarui sistem keamanan jaringan komputer di Blue House. Ketika ia ingin pulang, ia malah diajak makan malam. Ia berusaha untuk menghindar, tapi malah ikut ke sebuah kedai minum. Ia memperoleh alasan pulang untuk mengantarkan Ki Joon yang sudah mabuk.Kejadian hari ini membuat Ki Joon menjadi mabuk, Yoon Sung menyeretnya keluar, ia membiarkan Ki Joon melepaskan emosinya. Ki Joon mengakui kalau ia sengaja tidak memblok hacker itu dan berkata kalau adiknya yang dulu atlet taekwondo telah terluka ketika sedang mengikuti wajib militer.
Ia menangis, “Kenapa ia diberi sepatu boot yang bermasalah, dengan solnya yang rusak? Kenapa ia disuruh menggunakannya ketika ia harus memaku? Adikku terkena tetanus karena sebuah paku dan kehilangan satu kakinya!”
Tiba-tiba sopir pengganti datang dan itu adalah Nana. Masalahnya, ia tidak diperbolehkan mempunyai pekerjaan sampingan ketika bekerja di Blue House, jadi ketika Ki Joon bertanya kenapa ia ada disini, Nana terdiam. Ki Joon menduga kalau keduanya sedang kencan.


Yoon Sung menggantikaan Nana mengemudi saat mereka mengantarkan Ki Joon pulang. Ketika kepala Ki joon jatuh ke pundak Nana, Yoon Sung membanting setir sehingga kepala Ki Joon tidak jadi jatuh ke pundak Nana, jika tidak berhasil, ia akan membanting setir ke arah sebaliknya sehingga keduanya terpisah.
Ketika pintu rumah Ki Joon terbuka, mereka kaget karena ada seseorang berdiri dengan satu kaki hilang. Ia adalah adik Ki Joon yang cacat karena wajib militer. Mereka menidurkan Ki Joon ditempat tidurnya yang bergumam dan menangis dalam tidurnya. Itu hal yang berat yang harus dilihat oleh adiknya. Yoon Sung dan Nana yang tidak tega segera pulang.


Dalam perjalanan pulang, kata-kata Ki Joon terngiang di telinga Yoon Sung. Kini saatnya ia mencoba apa yang dilakukan Ki Joon, ia membiarkan kepalanya jatuh ke bahu Nana.


Nana mencoba mendorong kepalanya, tapi Yoon Sung pura-pura tertidur dan mendorong kepalanya ke bahu Nana lagi. Akhirnya Nana menyerah, melihat hal itu menggelikan dan membiarkan Yoon Sung menang.


Saat mereka berjalan ke apartemennnya, Yoon Sung menggodanya, “Kau mempunyai tujuan tertentu dengan tidak membangunkanku, jadi kau punya waktu lebih banyak denganku, benarkan?”
Yoon Sung menyuruhnya berterimakasih karena ia telah mengantarkannya pulang. Yoon Sung menginginkan kimchi buatan Nana untuk dibawa pulang.
Nana: “Apakah aku sekarang suplier kimchimu?” Yoon Sung: “Siapa yang menyuruhmu membuatnya begitu lezat?”


Mereka tidak tahu kalau anak buah Chun sedang menggeledah barang-barang Nana. Ia menemukan buku kliping tentang Kim Jong Shik.
Mereka saling menggoda di depan pintu.
Nana: “Ini rumah seorang wanita single, jadi pergilah.”
Yoon Sung:”Aku yakin kau melihatku sebagai seorang pria. Tapi aku benar-benar tidak melihatmu sebagai seorang wanita, minggirlah!”
Suara mereka membuat anak buah Chun waspada. Nana bertanya-tanya apakah ia lupa mengunci pintu. Yoon Sung menjadi curiga. Saat ia melihat Nana masuk ke dalam kamarnya, anak buah Chun mengintai dari luar.


Anak buah Chun mempersiapkan pisaunya untuk menyerang Nana. Yoon Sung memanggil namanya dengan keras sehingga orang itu segera menyelinap pergi. Yoon Sung mengikutinya hingga ke tangga, merebut topi baseballnya untuk menutupi wajahnya sendiri. Mereka pun berkelahi.


Yoon Sung menghindari pisau penyerangnya dengan ahli. Dalam perkelahian itu, anak buah Chun menjatuhkan buku kliping Nana. Yoon Sung mengambil buku itu dan memukul pria itu sampai pingsan.
Ia kembali ke apartemen Nana dengan santai untuk mengambil jatah kimchinya. Ia segera meletakkan buku itu pada tempatnya.
Yoon Sung memperingatkannya kalau sangat berbahaya hidup dalam apartemen yang pintunya rusak, tapi Nana hanya berkata kalau ia akan memperbaikinya ketika ia punya waktu. Yoon Sung berteriak padanya karena ia tidak punya rasa takut dan memberitahunya untuk tidur dengan jendela tertutup.
Anak buah Chun melapor pada bosnya tentang buku kliping Nana. Chun menyuruhnya untuk menyelidiki lebih lanjut.


Yoon Sung teringat kalau orang yang menyelinap ke kamar Nana adalah orang yang sama dengan orang yang menyerang Lee Kyung Wan di yatch. Ia semakin merasa tidak tenang meninggalkan apartemen Nana. Ia memutuskan untuk tinggal disana sepanjang malam dan mengawasi gedung itu.


Di tempat kerja, Supervisor Nana bertanya tentang keadaan finansialnya dan seringnya ia menerima surat dari pengadilan. Ia memperingatkannya untuk memperbaiki situasi keuangannya atau ia akan kehilangan pekerjaannya.
Nana berjanji akan melakukannya dan pergi ke pemilik apartemennya yang baru (sebelum di beli Shik Joong) untuk meyakinkannya kalau ia akan segera pindah. Tapi ia malah mendengar kalau apartemennya telah dijual pada orang lain.


Nana bergegas mencari Yoon Sung di Blue House, dimana ia sedang mengeluhkan kopinya dan berpikir bagaimana membuat kopi seenak buatan Nana. Ia senang melihat Nana mendekatinya, tapi Nana mengkonfrontasinya: “Lee Yoon Sung, kenapa kau mencampuri urusan orang lain. Kenapa kau membeli rumahku!”


Credits:
Adaideaja
www.bengawanseoul.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar