Kamis, 30 Juni 2011

Sinopsis City Hunter episode 6


Yoon Sung melihat Nana yang datang mengagetkannya. Ia hanya menanggapi kemarahan Nana dengan bertanya bagaimana cara membuat kopi yang enak seperti buatan Nana.
Tapi Nana sedang tidak mood untuk menanggapinya karena ia baru saja tahu kalau Yoon Sung membeli rumahnya dari pria yang memenangkan pelelangan.
Nana marah karena ia menggunakan uangnya untuk membeli rumahnya dan mengasihaninya seperti sebuah tempat penerima amal. Yoon Sung membela diri, berkata kalau ia bebas menggunakan uangnya untuk membeli apapun yang ia inginkan.
Yoon Sung mengakui kalau tempat itu sudah bobrok, tapi dekat dengan tempat kerja mereka. Nana: “Apa masalahnya, kau akan tinggal disana!”. Nana masih tidak percaya dan semuanya tidak masuk akal. Yoon Sung menyuruhnya untuk mengeluarkan semua barangnya sehingga ia bisa pindah ke apartemen itu.

Ia memperburuk keadaan dengan bertanya apakah Nana datang untuk bertanya apakah ia bisa tetap tinggal di rumahnya. Dengan sombong ia memberitahu Nana bahwa yang dilakukannya bukan cara yang terbaik untuk mencapai tujuannya.
Nana berbalik dan berkata kalau dialah yang salah sangka, jika ia berpikir ia akan menggunakan rumahnya untuk mempermainkan dirinya, “Itu tidak akan terjadi. Aku membenci orang-orang yang menggunakan uang untuk mempermainkan orang lain sampai ke dalam tulangku.” Ia memberitahu Yoon Sung kalau ia akan membersihkan rumahnya hari ini.
Yoon Sung mendesah dan menggaruk kepalanya, ia merasa tidak biasa menerima sikap seperti itu.

Ia kembali ke tempat kerjanya dan Ki Joon berterimakasih padanya karena telah mengantarkannya pulang semalam. Ki Joon bertanya apakah ia melakukan sesuatu yang salah karena ia tidak bisa mengingat apapun, tapi ia masih ingat kalau ia mellihat Yoon Sung bersama seorang wanita.
Ki Joon bertanya apakah wanita itu Eun Ah. Yoon Sung hanya mengejeknya setelah tahu apa yang ingin diketahuinya. Yoon Sung berteriak bahwa ia telah melakukan banyak kesalahan yang membuat Ki Joon merasa malu padanya.

Di kantor Kejaksaan, Young Ju menanyai sopir bus yang mengangkut Lee Kyung Wan tentang orang yang menyerangnya. Ia menduga kalau penyerangan itu berhubungan dengan percobaan pembunuhan Seo Yong Hak karena kedua orang itu telah berteman dekat selama 20 tahun.
Asistennya bertanya apakah ia berpikir city hunter ada dibalik semua ini dan Young Ju memutuskan bahwa itu tidak masuk akal. Kenapa ia mengantarkan Lee ke kantor Kejaksaan, jika tujuannya ingin membunuhnya.
Asistennya memberitahu Young Ju bahwa pada malam penembakan Seo Yong Hak, ada dua tersangka dan salah satunya pincang mungkin karena terluka ketika ia melarikan diri. Perkataannya memicu ingatan sopir bus itu bahwa pria yang menyerangnya punya kelemahan.
Yoon Sung mengecek gedung apartemen Nana. Ia melihat pemandangan kota dari atap gedung itu. Ia kecewa melihat sistem keamanan gedung itu jelek. Kunci pintunya masih rusak dan pagarnya roboh ketika disentuh. Ia membayar seseorang untuk mengganti semua pintu dan jendela dengan yang paling aman dan orang yang dibayarnya menyuruhnya untuk menyerahkan kunci rumah itu.

Ia menunggu Nana di luar sambil berlatih bagaimana cara memberitahu Nana kalau ia tetap bisa tinggal disana. Nana menyelinap dan mengagetkannya.

Yoon Sung meminta kunci apartemennya dan Nana memberitahunya bahwa ia akan membereskan barang-barangnya dan keluar dari apartemen itu, saat itulah ia bisa mendapatkaan kuncinya. Yang diinginkan Yoon Sung adalah Nana tetap tinggal disitu, tapi yang dilakukannya malah terus meminta kunci dan mengikuti Nana masuk kedalam. Disaat yang sama, anak buah Chun muncul dan melihat mereka berdua masuk ke dalam rumah.

Yoon Sung melihat Nana membereskan barang-barangnya dengan perasaan tidak enak, mencoba berpikir bagaimana cara menyuruhnya tetap tinggal. Yoon Sung tidak mengatakan apapun, ia malah mengambil hasil sulaman Nana yang bertuliskan “Pria Tampan”. Yoon Sung tersenyum dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Apakah ini untukku?”
Mereka bertengkar seperti anak sekolahan “Jangan sentuh barangku!” , “Apa, apa aku perlu ijin untuk menyentuh barang bodohmu?”

Nana menyeringai bahwa kesan pertama memang benar kalau ia seorang playboy yang suka menggoda wanita di kursi belakang mobil. Dulu Nana mengira kalau ia orang yang lebih baik karena telah membantunya membayar biaya rumah sakit serta membantu Mi Jin dan Do Jin.
Yoon Sung merasa frustasi, ia hanya duduk dengan protes dan menyuruhnya meletakkan barang-barangnya dan tinggal di tempat ini. Nana malah semakin marah, “Aku tidak tahu apa kau mencoba membuat masalah denganku, atau kau coba berinvestasi, tapi mulai umur 7 tahun, rumah ini.....”
Ia memotong kata-katanya, “Aku tahu. Ini rumah dengan meja yang dibuat ayahmu dan taplak yang dibuat ibumu.”
Nana meletakkan anjingnya ke pangkuan Yoon Sung dan memintanya untuk memberi makan sekali sehari sampai ia menemukan tempat yang baru. Yoon Sung: “Kau ingin aku hidup dengan anjing ini?” Nana mengingatkannya bahwa dia yang menendangnya dari rumah ini. Paling tidak ia bisa membantunya mengurus anjing.
Yoon Sung duduk dengan bingung sambil memegang anjing itu.

Ia segera mengejar Nana. Ia melihatnya ketika akan masuk ke bus. Yoon Sung memanggilnya tapi Nana tetap masuk ke dalam bus. Yoon Sumg mengemudi disamping bus yang ditumpangi Nana, mengklakson dan meneriakinya.
Nana memasang headphonenya dan mengabaikan Yoon Sung dan pindah ke sisi bus yang satu untuk menghindarinya. Ternyata, kaki tangan Chun juga mengikuti mereka berdua.
Yoon Sung tersadar kalau mereka dibuntuti ketika ia mengikuti Nana ke rumah sakit. Ia pun mencari sembarang gadis dan merayunya apakah ia tertarik pada temannya dan mengirimnya ke anak buah Chun. Ia menggunakan gadis itu sebagai pengalih perhatian untuk menyelinap pergi, ketika gadis itu menolak kaki tangan Chun dan malah meminta nomor HP nya.

Ia melihat Nana berbicara dengan ayahnya. Ia menertawakan hal yang harus dialaminya. Kemudian Yoon Sung melihat Nana mengeluarkan kalung pelurunya. Secara tidak sadar, Yoon Sung memegang lehernya. Nana: “Aku hidup karena orang ini.” Ia pun memegamg kalung itu sebagai tanda keberuntungan, “Karena aku merasa seperti sedang sekarat.”
Ia tertidur disamping ayahnya dan Yoon Sung pun memindahkannya dengan lembut. Ia pulang ke apartemen Nana, berteriak pada anjingnya, “Hei, seharusnya kau menggonggong ketika orang asing masuk! Bagaimana aku mempercayakan Nana padamu, jika kau seperti ini?”
Ia mulai berbicara pada foto keluarga Nana untuk mengeluarkan rasa frustasinya, “Kau bahkan tidak mendengarkan sampai aku selesai berbicara! Dan kenapa kau begitu keras kepala?.....Membuatku merasa tidak enak.”

Ia menunggu Nana tiba di kantor keesokan harinya dengan kopi di tangan dan tersenyum.
Nana hanya melewatinya, jadi Yoon Sung menghentikannya dan mengeluh tentang keadaan rumahnya yang bobrok, tidak ada yang bekerja, tidak ada air panas dan toilet harus ditekan dalam tangki airnya agar bisa menyiram.
Dengan putus asa, Nana menyuruhnya menurunkan standarnya atau memperbaiki rumah itu supaya sesuai standarnya. Ia sama sekali tidak peduli masalahnya dan meninggalkannya sebelum Yoon Sung sempat menawarkan kopinya.

Young Ju membuat kemajuan dengan penyelidikannya dan telah menemukan sumber dari hack yang terakhir. Ia berjalan menuju bagian komunikasi dan membawa Ki Joon pergi untuk diinterogasi. Ia mengumumkan bahwa hackernya adalah Ki Joon sendiri.
Semua orang melihatnya dibawa pergi seperti seorang penjahat. Semua jadi heboh dengan teori masing-masing. Ketua Tim Yoon Sung berspekulasi kalau mungkin Ki Joon seorang mata-mata CIA dan Ketua Tim Nana mengejek bahwa ia hanya tinggi dan memasukkan Yoon Sung dalam kategori yang sama, tinggi dan lemah.

Senior Yoon Sung berkata kalau penampilan yang lemah merupakan selubung yang sempurna untuk seorang mata-mata. Sedangkan Eun Ah membantah kau ia naksir Ki Joon.

Yoon Sung menyerahkan kepada ayah, kasus-kasus yang mencurigakan yang dilakukan oleh anak termuda Seo yang baru saja mendaftar pembebasan dari wajib militer karena alasan kesehatan. Shik Joong telah menyelidiki laporan kesehatan yang disertakannya, beberapa hasil rontgen lutut karena luka saat bermain basket.
Mereka menyelidikinya dan Yoon Sung melihat kalau rontgen itu bukan berasal dari kaki yang sama Jin Pyo menggeram, kelihatannya Seo mencoba membuat anaknya bisa terbebas dari wajib militer. Yoon Sung bersumpah akan mencari cara untuk mengekspos semuanya.
Nana sedang tidak sabar ketika ia kembali menjadi bodyguard Seo Yong Hak dan ketika seorang suporter fanatik berusaha mendekatinya, Nana salah paham dan menganggapnya seorang perusuh dan membantingnya ke tanah.
Walaupun itu hanya salah paham, semua orang marah padanya. Seo Yong Hak tampak lebih mengerti tapi istrinya yang ketakutan bersikap lain.
Nana meminta maaf. Setelah mengalami hari yang berat, ia menerima sms dari Yoon Sung, “Bersihkan kotoran anjingmu!”

Nana datang dan melihat Yoon Sung duduk di sofa dan menunjuk dua kotoran anjing di lantai. Nana mengingatkaannya dengan sebal kalau ia memintanya untuk merawat anjingnya, ketika ia mencari tempat yang baru. Yoon Sung: “Seharusnya kau meninggalkan anjing yang tidak buang kotoran.”
Ia tidak tahan untuk berkomentar lebih jauh, “Katamu anjing ini sangat pintar. Jika ia pintar, kenapa ia masih buang air di lantai? Aku pikir ia seperti pemiliknya, tidak sabaran.”
Yoon Sung menyuruhnya untuk membawa anjingnya. Nana tidak percaya ia menjadi tidak rasional ketika ia tahu ia tidak punya tempat untuk pergi. Yoon Sung: “Tinggal saja bersamaku.”

Ia menjadi salah tingkah setelah mengatakan itu. Nana kaget mendengarnya kemudian menjadi marah karena ia menduga kalau Yoon Sung hanya mempermainkannya saja.

Yoon Sung berpikir ulang dan mulai mengeluh tentang banyak yang rusak, bobrok, hal-hal yang mengganggu tentang rumah ini dan berkata bahwa ia tidak akan balik modal. Ia memberitahu Nana bahwa ia bisa tinggal disini tanpa uang sewa jika ia memasak dan membersihkan rumah serta membetulkan TV. Menambahkan bahwa ia akan menghemat banyak uang. Ia bisa membeli rumah ini lagi darinya dengan harga pelelangan.
Ini tawaran yang sangat bagus. Nana mulai memikirkannya, tapi......
Yoon Sung: “Ah, karena kita seorang pria dan wanita, kau pintar judo bukan? Misalkan saja, jika aku berbuat sesuatu, aku tahu persis apa yang akan kau lakukan padaku, apa kau pikir aku masih berani menyentuhmu? Apa aku bodoh? Apa aku ingin dipukul sampai mati?”
Nana: “Itu benar.”
Yoon Sung: “Dan yang lebih penting lagi, ukuran cupmu B kan? Aku tidak melihat wanita yang mempunyai ukuran cup dibawah C sebagai seorang wanita. Selain itu, kau pikir aku pria brengsek, jadi tidak akan ada alasan bagimu untuk mendekatiku. Tidak ada masalah kan?”
Nana memikirkannya lagi di kamarnya dan memutuskan untuk menerima tawaran itu. Yoon Sung tersenyum, ia merasa menang.
Nana: “OK, mari hidup bersama. Tapi aku punya syarat. Kau harus menandatangani perjanjian tidak ada kontak fisik.”
Yoon Sung: “Berapa kali aku harus memberitahumu kalau kau bukan tipeku? Kau tidak akan pernah menjadi tipeku.”
Nana: “Ini hanya untuk jaga-jaga. Jika kau memegang tanganku,dendanya.....50.000 won!”

Yoon Sung berdiri menghadap Nana. Ia mendekatkan wajahnya dan memojokkannya ke dinding.
Yoon Sung: “Jika aku menyentuh bahumu?”
Nana: “100.000 won.”
Yoon Sung; “Jika makanan melingkarkan tanganku di bahumu?”
Nana: “200.000 won?”
Yoon Sung: “Bagaimana jika aku memelukmu?”
Nana: “3...300.000 won.”
Yoon Sung: “Mencium dengan cepat?”
Nana: “500.000 won!”

Yoon Sung semakin mendekat....
Yoon Sung: “Dan jika aku menciummu?”
Nana: “1.000.000 won!”
Yoon Sung: “Hahaha. Seorang pria membutuhkan banyak uang untuk bersamamu. 1.000.000 won untuk setiap ciuman, siapa yang akan mengajakmu kencan? Oh tidak, tunggu....kau bisa memperpanjang satu ciuman untuk tambahan.”

Yoon Sung kembali ke rumahnya untuk mengambil barang-barang dan memberitahu Shik Joong bahwa ia akan tinggal bersama Nana karena ia dimata-matai oleh anak buah Chun. Shik Joong masih merasa khawatir karena Yoon Sung hanya akan berdua saja dengan Nana. Ia memperlihatkan tinjunya pada Yoon Sung, “Jika kau berani menyentuhnya walaupun dengan satu jari padanya......” Yoon Sung meyakinkannya bahwa standarnya tinggi.
Shik Joong berkeras menyuruhnya membawa makanan pengisi kulkas dan Yoon Sung merengek kalau ia bukan akan menikah.
Nana menulis perjanjian serumah mereka ketika Yoon Sung sedang mandi. Perjanjian tidak ada kontak fisik itu juga berisi tentang macam sentuhan dengan dendanya.

Yoon Sung menjulurkan kepalanya ketika sedang di kamar mandi untuk meminta sesuatu untuk dipakai karena ia lupa membawa piyama. Nana protes tapi Yoon Sung, “Jika aku mempunyai wajah seperti ini dan masih harus mempersiapkan segalanya, pasti sangat melelahkan.”

Ia memakai seragam yudo Nana dan mengambil sabuknya yang tergantung didinding. Nana segera merebut sabuk itu dan memberikan sabuk yang lain. Ia melihat sabuk di tangan Nana yang terdapat sulaman namanya. Yoon Sung mencatat kalau sabuk itu berarti penting baginya.
Nana bergegas menuju ke kamar mandi untuk menghindari kecanggungan, ia segera duduk di toilet tanpa melihatnya. Yoon Sung: “Jika kau ingin menggunakan toilet, taruh dudukannya dulu.”

Nana keluar dari kamar mandi dan terlihat segar, Yoon Sung terpana saat melihatnya.
Mereka mengobrol sebentar kemudian pergi tidur. Nana bermimpi buruk tentang kecelakaan orangtuanya, dimana ia datang dan melihat tubuh ibunya terkulai dengan menggenggam sabuk yudo yang sekarang tergantung didinding.
Nana terbangun dengan penuh air mata, tersentak karena kenangan traumatisnya. Ia memberitahu ibunya bahwa ia merasa menyesal. Mungkin mereka mengalami kecelakaan karena mengantarkan sesuatu padanya.

Paginya, Nana menyelinap keluar dan mengintip dari pojokan kemudian mengendap-endap seperti kucing. Yoon Sung menyelinap di belakangnya untuk melihat apa yang dilakukan Nana. Nana memarahi Yoon Sung karena keluar di saat yang sama dengannya tanpa memperhatikan apa yang tetangga mereka akan pikirkan.
Ia tidak memikirkan apa yang orang lain pedulikan, tapi Nana berkeras kalau mereka harus bebas gosip dan memerintahnya bahawa ia akan keluar sedangkan Yoon Sung harus menghitung sampai 20 kemudian keluar melalui jalan lain. Yoon Sung: “Kau sepertinya pernah melakukan hal ini. Siapa orangnya?” Yoon Sung melihat Nana pergi dan ia tertawa melihat caranya yang sangat menyolok.

Yoon Sung pergi menemui Ki Joon didalam penjara dan memberitahunya agar mengungkapkan hal yang sebenarnya daripada menerima tuduhan mereka. Yoon Sung tahu kalau adik Ki Joon kehilangan kakinya karena sepatu boot yang bermasalah dan ia yang menghacker jaringan komputer Blue House.
Ki Joon hanya memberitahunya kalau ia bisa mencari pekerjaan lain sedangkan hidup adiknya sudah berakhir.
Yoon Sung mendesah bahwa hidup itu penuh dengan pilihan dan pergi. Ia pergi menemui adik Ki Joon dan memberitahunya untuk tidak menyeret kakaknya hancur bersamanya serta menyuruhnya melakukan hal benar.
Yoon Sung berpura-pura menjadi penakut ketika pelajaran menembak hari itu. Da Hae yang sedang bersama Eun Ah dan Nana memutuskan kalau ia tertarik untuk belajar menembak.

Ia cemberut dan mengganggu Yoon Sung sampai ia menyerah dan mengajari Da Hae dengan lengannya melingkar di bahunya. Mata Nana membesar karena cemburu.
Shik Joong melaporkan tentang kedatangan Mr. Hudson dari Mars yang dijemput oleh sekretaris Seo Yong Hak. Ia bertemu dengan Seo di sebuah hotel dan Shik Joong memberi tanda pada Yoon Sung.
Pada saat yang sama, Young Ju dan Sae Hee masuk kedalam hotel yang sama untuk menghadiri pesta perayaan 100 hari umur anak seorang teman. Sae Hee merasa terkejut dan berterimakasih karena Young Ju mau datang ke pesta itu, “Ketika kita hidup bersama, jika kau telat atau tidak datang itu hal yang normal. Jika kau datang tepat waktu, maka aku sangat berterimaksih.” Sayangnya Young Ju melihat Seo Yong Hak dan Hudson di lobby. Ia meninggalkan Sae Hee di tempat itu. Sae Hee mendesah dan bertanya-tanya kenapa ia terlalu berharap.

Young Ju menghentikan mereka ketika mereka masuk ke dalam lift. Ia bertanya pada Seo apa yang ia lakukan disini, jika seharusnya ia berbaring di rumah sakit. Kemudian ia berpaling pada Hudson dan memperkenalkan diri sebagai seorang jaksa. Ia memperingatkan Hudson supaya tidak melakukan persetujuan senjata ilegal atau penipuan pajak.

Yoon Sung juga berjalan-jalan di hotel itu, ia berhenti di sebelah tempat pertemuan Seo. Sedangkan Shik Joong menyadap percakapan keduanya melalui sebuah teko kopi. Mereka melihat video sadapan saat Seo Yong Hak memberitahu Hudson bahwa ia punya bukti yang menyatakan bahwa pesawat tempur buatan Mars cacat, pesawat yang sama yang dijual ke Rusia, India dan Republik Czech telah dilaporkan jatuh. Seo berkata bahwa ia tidak akan membeli senjata dan pesawat yang tidak sempurna walaupun setelah ia menjadi presiden.
Hudson pun berdiri tapi Seo memberitahunya untuk tidak terburu-buru. Ia berubah pikiran dan setuju untuk membeli persenjataan itu, tapi dengan syarat ia diberi komisi 20%.
Ia menambahkan, jika ia jadi presiden, ia akan menambah dana untuk persenjataan, tapi,”Kami hanya akan membeli persenjataan yang paling bagus mutunya ketika aku jadi Presiden. Karena aku orang yang cinta Korea.”
Yoon Sung dan Shik Joong kaget, tersadar akan niat jahatnya dan memutuskan untuk memberitahu Jin Pyo serta mempercepat hari eksekusi. Sekarang mereka mempunyai bukti video. Shik Joong bergegas pulang karena akan melihat acara home shopping meninggalkan Yoon Sung yang harus menyadap sendirian.

Yoon Sung turun ke bar dan mendekati Sae Hee yang pergi dari pesta untuk minum-minum. Ia sedikit terhuyung-huyung, sehingga ketika ia berdiri, ia menumpahkan minuman ke tubuh Yoon Sung. Sae Hee merasa bersalah dan berkeras untuk naik ke atas untuk mencuci bajunya.
Di saat yang sama Young Ju mendekati Nana yang datang karena menyiapkan keamanan untuk konferensi press Seo Yong Hak besok. Young Ju keluar untuk mencari Sae Hee dan melihatnya berjalan menuju lift bersama Yoon Sung dan menuju lantai 19.

Seo Yong Hak menyuruh Nana ke kamarnya untuk mengambil sebuah dokumen. Nana bergegas naik dan melupakan nomor kamar Seo. Ia hanya mencoba dan mengetuk pintu dan tentu saja Yoon Sung membukanya hanya dengan memakai jubah mandi.
Sae Hee keluar untuk melihat siapa yang datang. Nana kaget melihatnya disini.

Semuanya tambah komplit dengan kedatangan Young Ju ke lantai itu. Ia melihat Nana dan berjalan mendekatinya....


Credits: Adaideaja
www.bengawanseoul.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar